JAKARTA INSIDER - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan sikap Partai Demokrat tentang sistem pemilu proporional tertutup. Partai Demokrat ditegaskan AHY menolak sistem pemilu proporional tertutup.
Sikap ini disampaikan AHY dalam pertemuan 8 pimpinan partai politik yang menolak sistem pemilu proporional tertutup.
"Partai Demokrat sejak awal menolak dengan tegas wacana sistem Pemilu Proporsional Tertutup. Sekali lagi kami menolak sistem Pemilu Proporsional Tertutup," ujar AHY.
Baca Juga: Ini jumlah kuota Haji tahun 2023, tidak ada pembatasan usia jemaah
Dua hal utama yang menjadi alasan Partai Demokrat menolak sistem Pemilu Proporsional Tertutup.
Yang pertama, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem Pemilu Tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakil rakyatnya.
"Padahal kita ingin semua menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung, dan tentu kita berharap pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih benar-benar yang bisa membawa perubahan dan perbaikan," ujar AHY.
Baca Juga: Muhaimin menanti kepastian. Tunggu jawaban Prabowo untuk jadi cawapres
Partai Demokrat berharap Sistem Proporsional Terbuka tetap dijalankan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku hari ini, dan semua bisa menyambut pesta demokrasi dengan hati-hati dan tentunya berharap berjalan dengan baik.
Yang kedua, secara internal, Partai Politik perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya. Dengan sistem Pemilu Proporsional Terbuka setiap kader Partai Politik punya ruang, punya peluang yang adil.
"Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, berjuang untuk mendapatkan suara kemudian rontok semangatnya karena sistemnya berubah. Partai Demokrat ingin yang terbaik untuk bisa membawa aspirasi masyarakat luas," ujar AHY.
Baca Juga: Partai Golkar, hati-hati! Survei Voxpopuli menyebut elektabilitas Golkar menurun
Pada bagian akhir penjelasannya, AHY mengatakan mudah-mudahan perjuangan ini bukan hanya perjuangan Partai Politik tetapi juga perjuangan seluruh elemen masyarakat Indonesia.
Delapan partai politik parlemen menggelar pertemuan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta. (8/1/23)