politika

Perang Ukraina-Rusia: anak-anak di Ukraina terancam kedinginan

Sabtu, 7 Januari 2023 | 14:10 WIB
Satu keluarga Ukraina terdiri dua perempuan dan satu pria. Sang wanita mendorong kereta bayi di sepanjang jalan melewati bangunan yang rusak parah akibat perang, di Borodyanka, Ukraina. (Unicef.org)

JAKARTA INSIDER - Anak-anak korban perang Ukraina-Rusia yang hidup dalam pengungsian, atau kembali ke rumah-rumah mereka bersama orang tuanya, sedang menghadapi suhu dingin yang ekstrim.

Pemanas ruangan bersumber energi listrik di Ukraina tidak berfungsi. Jaringan listrik negara hancur total akibat perang.

Dilansir Jakartainsider dari laman resmi Unicef pada Sabtu (7/1/2023) siang, serangan berkelanjutan terhadap infrastruktur energi listrik di Ukraina, telah menyebabkan hampir setiap anak di Ukraina (hampir tujuh juta anak) tanpa akses berkelanjutan ke listrik, pemanas, dan air.

Baca Juga: Tak banyak yang tahu, ayah Tiko diduga terkena gangguan gaib usai bercerai dengan Ibu Eny, ini faktanya

Memposisikan mereka pada keadaan risiko yang serius, karena suhu dingin di bawah nol derajat celcius.

Saat ini Unicef (United Nations International Children's Emergency Fund /Badan BantuanI nternasional Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penanganan Anak-anak dalam kondisi Darurat ) sedang mempersiapkan bagi anak-anak Ukraina, yang hidup dalam pengungsian, untuk menghadapi musim dingin yang akan segera tiba.

Kondisi suhu dingin yang turun drastis, meningkatkan kekhawatiran yang signifikan terhadap kelangsungan hidup anak-anak. 

Baca Juga: Keluarga besar ayah Tiko muncul dan bongkar karakter asli dari Bu Eny, dan mengatakan Tiko tidak tahu apa-apa

Karena keluarga tidak dapat memanaskan rumah mereka, akibat kerusakan atau kehancuran pada rumah mereka, kurangnya akses ke tempat berlindung yang memadai, dan kurangnya akses secara keseluruhan ke listrik atau bahan bakar.

"Ketika garis depan konflik bergeser dan beberapa keluarga mulai kembali ke rumah mereka, pemulihan yang berpusat pada anak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak, menjadi fokus utama Unicef.

Saat ini, Unicef dan mitranya berada di lapangan memberikan dukungan bagi mereka yang membutuhkan."

Baca Juga: Petinggi Taliban: Harry! Mereka bukan catur, mereka itu manusia yang punya keluarga!

Menurut pengamatan Unicef, serangan yang menggunakan senjata peledak (mortir) di daerah perkotaan yang berpenduduk, telah menimbulkan korban sipil, termasuk anak-anak, dan kerusakan yang cukup besar pada infrastruktur dan layanan penting.

Jutaan anak membutuhkan bantuan kemanusiaan, karena mereka terus menderita, akibat perang brutal yang mematikan, dan situasi yang tidak pernah mereka harapkan. 

Baca Juga: Keluarga besar ayah Tiko muncul tak terima dengan pemberitaan, dan mengatakan Tiko dan Bu Eny adalah pembohong

Halaman:

Tags

Terkini