JAKARTA INSIDER - Seperti diketahui bahwa perang antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Rusia terus melakukan serangan kepada Ukraina menjelang pergantian tahun sampai dengan saat ini.
Rusia mampu untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas penting yang dimiliki oleh Ukraina.
Ukraina pun tak tinggal diam dengan serangan Rusia tersebut, serangan balasan Ukraina nampaknya lebih mematikan.
Seperti diketahui bahwa puluhan tentara Rusia harus gugur imbas dari serangan mematikan Ukraina.
Imbas dari serangan Ukraina tersebut, Vladimir Putin tak meninggalkan kewajibannya untuk memikirkan tentang ibadah yang harus dilakukan oleh masyarakat Kristen Ortodoks Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: SEDANG TAYANG, live streaming Indonesia vs Vietnam di semifinal Piala AFF 2022, langsung klik gratis
Vladimir Putin meminta kepada Ukraina untuk melakukan gencatan senjata selama 36 jam saat peringatan Natal Kristen Ortodoks pada 6-7 Januari 2023.
Namun, presiden Ukraina yakni Volodymyr Zelenskyy menolak untuk melakukan gencatan senjata tersebut.
Volodymyr Zelenskyy memberikan tuduhan atau pandangannya bahwa gencatan senjata tersebut merupakan taktik atau tipu muslihat yang akan dilakukan oleh Vladimir Putin untuk kembali menyerang Ukraina.
Pihak Ukraina meminta Rusia untuk menarik pasukan militer mereka dari wilayah Ukraina yang telah mereka kuasai dan setelah itu dilakukan, Ukraina akan menyetujui gencatan senjata yang diajukan oleh Rusia.
Tentunya permintaan tersebut merupakan syarat mutlak yang diajukan oleh Ukraina melalui presiden Volodymyr Zelenskyy kepada presiden Rusia Vladimir Putin jika ingin melakukan gencatan senjata.
Namun sampai dengan saat ini, Vladimir Putin baru memberikan perintah kepada pasukan militer Rusia di Moskow untuk melakukan gencatan senjata.***