JAKARTA INSIDER - Getaran Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju makin terasa.
Getaran reshuffle yang sudah menyebar di ruang publik ini dipertegas oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat konferensi pers secara daring bertajuk 'Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju Tahun 2023'. (30/12/2022)
Yang menjadi sorotan Sekjen PDIP adalah salah satu menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang mengurus soal ketahanan pangan, yaitu Menteri Pertanian yang berasal dari Partai Nasdem.
Dikatakan Hasto Kristiyanto, Menteri Pertanian pada tanggal 22 Agustus 2022, menyampaikan bahwa Indonesia akan mengekspor beras ke China.
Tetapi kemudian ternyata faktanya jauh dari apa yang disampaikan.
"Kita harus mengimpor beras, yang secara politik ekonomi PDIP selalu memberikan catatan kritis ketika kita ingin impor beras," ujar Hasto Krisitiyanto.
Baca Juga: Chord gitar Ojo Nangis – Denny Caknan feat Ndarboy Genk: Ojo nangis sing uwes yo uwes
Hasto Kristiyanto kemudian mengulang kembali pernyataan, Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP. "Sikap PDIP sangat jelas dan tegas.
Ketika menghadapi krisis perekonomian global, tekanan geopolitik itu kan sangat nyata.
Yang fundamental adalah kecukupan pangan. Untuk memastikan rakyat itu tetap kenyang, Ini yang paling elementer", ujar Hasto Kristiyanto.
Tak hanya persoalan kebijakan ekspor beras ke Cina dan ketahanan pangan yang dilontarkan Menteri Pertanian, Hasto Kristiyanto juga menyinggung parpol asal Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sekali pun tak menyebut secara eksplisit, publik sudah mengetahui Menteri Pertanian adalah kader Partai Nadem yang Oktober tahun lalu, mendeklarasilan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Baca Juga: Lemon sang alien comeback, RRQ main sangar di pertandingan pertama M4
Dalam beberapa kesempatan, Anies Baswedan sebagai Capres 2024 diposisikan sebagai "Antitesis Jokowi".