JAKARTA INSIDER - Pemerintah akan melanjutkan investigasi soal ledakan di tambang batubara Sawahlunto, Sumatera Barat yang menewaskan 10 orang pekerja dan empat orang luka-luka.
Pascakecelakaan di tambang batubara Sawahlunto itu, Jumat (9/12/2022), empat orang Tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat langsung ke lokasi ledakan.
Tim itu melakukan pemeriksaan awal, koordinasi evakuasi korban, dan melaksanakan investigasi terhadap kejadian ledakan tersebut.
Dirilis JAKARTA INSIDER dari laman minerba.esdm.go.id, Minggu (11/12/2022), pemerintah melalui Inspektur Tambang akan menindaklanjuti investigasi soal kecelakaan di tambang batubara Sawahlunto yang menyebabkan 10 pekerja tewas dan empat luka-luka.
Dalam siaran pers yang ditandatangani Dirjen Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin, disampaikan kronologis kecelakaan di tambang batubara itu.
Pada hari Jumat, tanggal 9 Desember 2022 pukul 08.50 WIB, telah terjadi ledakan di lubang nomor DC 02 tambang batubara bawah tanah PT Nusa Alam Lestari.
Perusahaan itu memiliki Izin Usaha Pertambangan Batubara Nomor SK IUP OP No.570/1338-Periz/DPM-PTSP/VII/2020, tanggal 6 Juli 2020, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Ledakan terjadi pada awal shift kerja di mana sudah terdapat 14 orang pekerja tambang yang berada di lubang tambang.
Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut, dimana 3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan.
Baca Juga: Anies bersilaturahmi terbuka di Pangkep, puluhan ribuan massa hadir untuk perubahan
Kemudian 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto.
Serta 10 orang pekerja tambang dinyatakan meninggal dunia.