Lahar panas
Adapun lahar panas, merupakan sirkulasi lava yang tercampur dengan air panas. Air panas ini berasal dari endapan air hujan yang terjadi disekitar gunung. Air hujan yang mengendap membentuk telaga pada dasar kepundan.
Dasar kepundan ini mempunyai dua sifat, yakni anti air dan dapat menyerap air. Kepundan yang anti air, akan menyangga air hujan, dan menampungnya. Sewaktu meletus, magma yang bergerak membentuk air yang tersimpan menjadi panas dan lava yang mengalir bakal bersatu menggunakan air panas, hingga menjadi lahar panas.
Baca Juga: Intip prosesi siraman Kaesang Pangarep, Presiden Jokowi: Kami juga memohon maaf…
Warna dari lahar panas bertolak belakang dengan warna asal lahar dingin. Hal ini menimbulkan sifat air yang bersatu dengan lava.
Lava yang turut dengan air panas, dan menyusun lahar panas akan berwarna seperti besi yang meleleh.
Lahar panas biasanya ada di gunung api yang memiliki telaga kepundan. Walau lahar panas memiliki suhu yang tinggi, tetapi suhu dari lahar panas akan turun dengan drastis dan tak sampai 100 derajat celcius.
Baca Juga: Perjuangan hijrah Nabilah eks JKT48 yang ingin jadi wanita salihah
Tak seperti lahar dingin, lahar panas tak membawa material sebanyak lahar dingin.
Namun, ia tetap membahayakan manusia dengan suhu tingginya yang dapat menyebabkan luka bakar pada manusia dan makhluk hidup lainnya.***