"Jumlah tersebut akumulatif dari pagi, siang, dan malam. Banyaknya porsi yang dibuat kami sesuaikan dengan jumlah pengungsi yang ada," ujar Kustari.
Saat ini logistik akan terus didorong baik dari BPBD Kabupaten Lumajang mau pun dari dinas sosial dan instansi terkait lainnya.
Dapur umum juga menerima logistik dari warga mau pun relawan yang memberikan bantuan.
Untuk Desa Pronojiwo yang aksesnya terputus dari Kabupaten Lumajang, ujar Kustari, pengiriman bantuan logistik dilakukan memutar melalui Kota Malang.
Pengiriman bantuan didukung oleh personel dari BPBD Kota Malang, TNI, dan juga Polri.
Ada pun jumlah pengungsi hingga Selasa (6/12) pukul 18.00 WIB tersebar di 21 titik dengan jumlah pengungsi sebanyak 781 jiwa.
Baca Juga: Erwin Aksa ayam kinantan dari timur, berultah, ini kado Indra J Piliang
Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Pemkab Lumajang terus mendata ulang jumlah pengungsi untuk keakuratan data.
Dia mengakui, sebagian warga pengungsi, pada pagi hingga siang hari pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan berbagai pekerjaan.
"Sore hari pengungsi kembali ke tenda pengungsian karena khawatir Gunung Semeru erupsi lagi," ujar Kustari.***