"Padahal kan sudah jelas deskripsi masyarakat secara umum menolak. Pertanyaannya apakah kita siap membenturkan masyarakat kita sendiri dengan apa yang mereka yakini, kita semua pada posisi dimana kita yakin ini bukan sesuatu yang tidak benar," terang Devie.
Devie mengingatkan isu LGBTQ+ sebaiknya dieliminir jangan sampai menguras emosi masyarakat dan menguras waktu.
"Ini perlu jadi catatan, persoalan satu dua yang menerima ini pilihan pribadi, tapi dalam konteks sosial masyarakat kita berada sama dengan negara lain pada posisi yang sama, yaitu menolak."
"Dimana bentuk saling penghormatan, mohon maaf bukan kita menolak pribadi yang bersangkutan, tapi yang kita gak sesuai adalah gagasan yang kemudian dia ingin bawa ke Indonesia," pungkas Devie.***