politika

Indonesia harus tunjukkan ke utusan LGBTQ+, mayoritas masyarakat Indonesia beragama dan tolak misi Amerika!

Rabu, 7 Desember 2022 | 16:46 WIB
Pengamat sosial Devie Rahmawati (tvOne)

 

JAKARTA INSIDER - Sebagai bangsa yang besar dan bangsa yang bukan lagi dijajah, Indonesia harus bisa tunjukkan punya nilai nilai yang masih dipegang teguh masyarakat.

Yaitu sila ke satu, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Merujuk hal ini, Amerika Serikat lewat utusannya LGBTQ+, Jessica Stern harus bisa menghargai Indonesia.

"Kita sebagai bangsa yang besar bukan lagi sebagai bangsa yang dijajah. Kita harus percaya diri untuk menunjukkan kita punya nilai yang anda (Amerika) harus menghargai."

Hal ini disebut pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam tayangan 'Perempuan Bicara' di acara tvOne, beberapa waktu lalu.

"Amerika sebagai negara besar yang serius mau mempromosikan LGBT ke Indonesia, harus juga lihat. Kita harus promosikan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa itu," ujar Devie.

Baca Juga: Link live streaming Persik vs Persib di BRI Liga 1 hari ini di Indosiar kick off 18.15 WIB, langsung klik

Menurut Devie, inilah saatnya bagi bangsa Indonesia bangga dengan apa yang kita yakini selama ini Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Kalau mereka datang ya sudah kita promosikan apa yang sesuai keyakinan kita selama ini dengan cara yang baik," ujarnya.

Menurut Devie, setiap komunitas punya nilai masing masing. Kalau peradaban ini bisa saling harmonis harus bisa saling menghormati nilai nilai yang ada.

"Masyarakat kita jelas bahkan jauh sebelum utusan AS ini hadir, sudah paham isu pernikahan sesama jenis di negara lain. Masyarakat kita masih berpegang pada nilai nilai yang diyakini bawa kita tidak menerima hal tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Segini dugaan besaran mahar Erina Gudono yang diberikan oleh Kaesang Pangarep pada hari pernikahan

Ajakan menolak kedatangan utusan AS itu karena sebagai manusia secara simbolis kalau kedatangannya ke Indonesia diterima seakan akan, simbol masyarakat agamis ini berubah.

Atau negara ini sudah menjadi bagian dari penganut paham LGBTQ+.

Halaman:

Tags

Terkini