JAKARTA INSIDER - TGB M Zainul Majdi, mantan Gubernur NTB dua periode 2008-2018 pada Agustus lalu resmi masuk ke Perindo.
Oleh Harry Tanoesoedibjo, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Harian Nasional Dewan Pimpinan Pusat Perindo.
Selain TGB M Zainul Majdi, pada akhir Agustus lalu, Mahyudin mantan Bupati Kutai Timur ke-2 pada periode tahun 2003 hingga 2006, secara resmi bergabung dengan Perindo dan dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Perindo.
Sebelum bergabung ke Perindo, TGB M Zainul Majdi dan Mahyudin adalah politisi senior di Partai Golkar.
Di Podcast Akbar Faisal, (11/9/2022) TGB Zainul Majdi menyebutkan beberapa alasannya bergabung dengan Perindo.
Di antaranya pemilihan nama Partai Persatuan Indonesia atau Perindo merupakan bentuk jati diri partai yang ingin menjaga persatuan bangsa.
Baca Juga: Menjadi pembicara kunci di Universitas Oxford, Gus Yahya tawarkan misi peradaban Islam ala NU
"Saya lihat Perindo memiliki beberapa keunikan, ada hal-hal fundamental yang menyebabkan saya tertarik untuk berkiprah dan berhikmat melalui Perindo," ucapnya.
Tidak berlebihan jika Presiden Jokowi dalam sambutannya di HUT ke-8 Perindo, mengatakan masuknya TGB M Zainul Majdi dan Mahyudin ke Perindo perlu diwaspadai oleh partai politik lain.
"Dua orang ini gerbongnya panjang banget. Bisa-bisa nanti, para kader partai politik masuk semua ke Perindo," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Ruhut Sitompul: KTT G20 membuat nama Presiden Jokowi menjulang tinggi
Tanda-tanda hijrahnya kader partai politik ke Perindo mulai terasa. Setidaknya di Nusa Tenggara Barat.
Pada pertengahan Oktober lalu, tokoh muda Nusa Tenggara Barat (NTB) Chris Parangan, mantan politisi Partai Golkar, hijrah ke Partai Perindo.
Chris Parangan mengatakan ia hijrah selain karena figur TGB H M Zainul Majdi juga karena daya tarik Partai Perindo.