politika

Jalan panjang Anwar Ibrahim menuju singgasana Perdana Menteri Malaysia

Jumat, 25 November 2022 | 23:55 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim

Dia kemudian diangkat menjadi Presiden Kehormatan Account Ability dan Ketua Yayasan untuk Masa Depan.

Pada tahun 2007, pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi kembali bergejolak. Berbagai skandal yang melibatkan ekonomi dan pemerintahan membanjiri pemerintahan saat itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi ingin bertemu keluarga besar KAHMI, batal buka Munas XI KAHMI

Kembali dipenjara

Setelah sempat beristirahat dari dunia politik dan menjadi akademisi, Anwar memilih kembali ke Parlemen melalui pemilihan sela Permatang Pauh pada Agustus 2008. Pada tahun itu, Anwar kembali menerima tuduhan yang sama, meski demikian, dia diangkat sebagai Pemimpin Oposisi di Dewan Rakyat.

Anwar dibebaskan sepenuhnya pada tahun 2012 oleh Pengadilan Tinggi. Namun, Pengadilan Tinggi kemudian membatalkan keputusan pembebasan Anwar dan menyebabkan dia harus dipenjara selama lima tahun pada tahun 2015.

Anwar yang kembali dipenjara bersikeras membantah tuduhan tersebut. Anwar menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.

Istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah, memimpin Partai Keadilan Rakyat ketika suaminya dipenjara. Ia ikut menjadi oposisi melawan Najib Razak.

Baca Juga: Sejarah pahit terulang. Banjir bandang 2009 di Kota Jeddah, datang lagi setelah 13 tahun berselang

Koalisi dengan Mahatir

Ketika Najib berkuasa, Wan Azizah berkoalisi dengan Mahathir Mohamad. Mereka berkoalisi dalam Pakatan Harapan dengan Wan Azizah menjadi wakil perdana menteri pada 2018.

Beriringan dengan itu, Anwar kembali ke parlemen beberapa bulan kemudian usai memenangkan kursi parlemen dalam pemilu sela.

Usai berkoalisi dengan Anwar untuk memenangkan pemilu, Mahathir terpilih menjadi PM Malaysia untuk kedua kalinya. Kala itu, ada kesepakatan bahwa Mahathir akan menyerahkan kursi PM kepada Anwar setelah beberapa waktu, namun hal itu tidak pernah terwujud.

Baca Juga: Inilah Sosok Pangeran Abdullah yang dipenjara 30 tahun oleh Kerajaan Saudi. Rival kuat Putra Mahkota

Mahathir lanjut berkuasa hingga akhirnya ia dikhianati Muhyiddin Yassin pada 2020.

Halaman:

Tags

Terkini