Di bawah kepemimpinan PM Mahathir, Anwar dipercaya untuk memegang beberapa portofolio menteri, yaitu menjadi Menteri Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (1983), Pertanian (1984), Pendidikan (1986-1991), dan diangkat menjadi Menteri Keuangan (1991-1998).
Selanjutnya, dia menjadi Wakil Perdana Menteri tahun 1993 hingga 1998.
Di bawah kepemimpinannya, Malaysia berkembang dengan surplus anggaran selama beberapa tahun. Malaysia juga menikmati era kemakmuran dan pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Tak hanya curah hujan, inilah fakta lain yang menyebabkan banjir bandang di Kota Jeddah
Hubungan Anwar dengan Mahatir retak
Namun kemesraan itu berubah ketika Mahatir memecat Anwar dari kabinet pada 2 September 1998. Kala itu sejumlah pengamat menilai Anwar terlalu tidak sabar untuk menjadi PM.
Dia juga dianggap meremehkan Mahathir sebagai pelindungnya. Tak hanya didepak dari pemerintahan, Anwar juga diusit keluar dari keanggotaan UMNO.
Anwar kemudian dipenjara pada 1999 atas tuduhan yang meragukan, dia didakwa atas korupsi juga sodomi. Anwar dijatuhi hukuman enam tahun penjara atas dakwaan korupsi tahun 1999 silam.
Setahun berselang, dia juga menerima hukuman tambahan sembilan tahun penjara untuk dakwaan sodomi yang menjeratnya.
Baca Juga: Tiga nama calon Panglima TNI, Prabowo sebut Yudo Margono mampu jika dipilih
Anwar sempat keluar penjara di awal 2000-an, namun dipenjarakan lagi pada 2008 setelah rekannya bernama Saiful Bukhari Azlan mengaku disodomi Anwar Ibrahim.
Mahathir pun terus berkuasa sebelum akhirnya mengundurkan diri dari posisi PM Malaysia pada 2003. Mahatir lantas digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi.
Pada tahun 2004, Anwar dibebaskan usai Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa bukti yang digunakan untuk menghukumnya tidak cukup kuat.
Baca Juga: Waduh! Menang melawan Serbia bayaran mahal Brazil harus dibayar kontan. Neymar jr cedera
Usai dibebaskan, Anwar diundang untuk mengajar di St. Anthony's College di Oxford, School of Foreign Services di Georgetown University di Washington, D.C, dan School of Advanced International Studies di John Hopkins University di Maryland.