JAKARTA INSIDER – Setidaknya dua orang tewas akibat banjir bandang yang melanda kota pesisir Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis (24/11/2022) waktu setempat.
Middle East Eye menulis, banjir bandang di Jeddah diduga akibat tingginya curah hujan.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, curah hujan di wilayah selatan Jeddah antara pukul 08.00 dan 14.00 pada Kamis, mencapai 179 milimeter, tertinggi yang pernah tercatat.
Itu melebihi jumlah curah hujan yang tercatat pada 2009, ketika puluhan orang tewas dalam banjir bandang.
Baca Juga: Jeddah diterjang banjir bandang. Dua orang dilaporkan tewas
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan penundaan penerbangan di Bandara Internasional King Abdulaziz, penutupan sekolah dan memblokir jalan menuju Mekkah, kota paling suci Islam.
Rekaman video yang diunggah di media sosial pada Kamis menunjukkan mobil-mobil tersapu di sepanjang jalan melalui aliran air yang deras.
Penerbangan ditunda Pihak Bandara Internasional King Abdulaziz mengatakan bahwa karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk jadwal terbaru.
Baca Juga: 17 Tahun koma, ayah Pangeran Arab ini masih mengharap keajaiban putranya siuman lagi
Juru bicara pertahanan sipil Saudi di provinsi Mekkah mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
Jeddah, kota berpenduduk sekitar empat juta orang yang terletak dekat Laut Merah, sering disebut sebagai "pintu gerbang ke Mekkah", tempat jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahun.
Infrastruktur buruk, minim drainase
Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah, di mana penduduk telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur.
Fakta ini diamiini oleh Konjen RI Jeddah Eko Hartono. Terkait banjir bandang ini, Eko menyebut pemerintah setempat telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.