JAKARTA INSIDER - Hingga hari ketiga sejak gempa di Cianjur, Jawa Barat terjadi, Senin (21/11/2022), ratusan warga masih dinyatakan hilang.
Sementara yang tewas akibat gempa hingga Selasa sore, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai 268 orang.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengunjungi Cianjur dan menggelar rapat, meminta, tim penanganan bencana Cianjur memfokuskan beberapa penanganan di antaranya mencari warga yang dilaporkan masih hilang.
Baca Juga: Ilmu parenting, 3 sifat orangtua menjadi guru pertama dan utama bagi anak
"Selain penyelamatan, pencarian korban terdampak dan khususnya yang hilang menjadi fokus tim," ujar Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Cianjur, Rabu.
Dalam rilis BNPB yang dilansir JAKARTA INSIDER pada Rabu (23/11/2022), jajaran tinggi BNPB masih berada di Kabupaten Cianjur untuk turun langsung terlibat penanganan darurat bencana.
Suharyanto mengatakan, beberapa hari pertama setelah terjadi bencana, pencarian korban gencar dilakukan oleh semua lembaga terkait.
Baca Juga: Ada adu domba Polandia Rusia, Presiden Polandia ungkap tak ingin perang dengan Rusia
Data sementara yang berhasil dihimpun hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, terdapat korban meninggal dunia 268 jiwa.
Dari jumlah yang meninggal itu, ada korban hilang sejumlah 151 orang.
Kemudian data masyarakat yang mengungsi sejumlah 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.
"Fokus giat tanggap darurat dalam 3 x 24 jam pertama adalah pencarian dan penyelamatan warga terdampak," katanya.
Baca Juga: Cepat dan anti ribet, sekarang cek BI checking bisa pakai HP. Begini caranya
Langkah itu berjalan paralel dengan sudah tergelar 14 titik pengungsian dengan fasilitas dapur umum, tenaga medis dan logistik yang memadai dan terus disempurnakan.