politika

Update Gempa Cianjur, jumlah korban mencapai 162 orang meninggal dunia

Selasa, 22 November 2022 | 13:02 WIB
Ridwan Kamil tinjau kondisi saat ini di lokasi gempa Cianjur. (Ridwan Kamil via Twitter)

Baca Juga: Pakar sebut 3 faktor penyebab gempa bumi magnitudo 5,6 Cianjur timbulkan banyak kerusakan

Ada yang membersihkan longsor yang menutup jalan, mempersiapkan tenda-tenda pengungsian dan dapur-dapur umum.

Saat kebencanaan berlokasi di Pendopo Bupati Cianjur.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri pemakaman korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Selasa (22/11/2022). (Instagram@ridwankamil.)

"Pada hari ini Selasa (22/11) ikut dalam takziyah di pemakaman juga, seluruh kepala dinas/camat dimintai untuk membersamai pemakaman 160-an warga yang menjadi korban meninggal dunia.

Baca Juga: Update: Korban meninggal dunia pasca gempa Cianjur sudah 103 orang, 25 orang hilang

100 korban yang dirawat outdoor sudah kami pindahkan ke Rumah Sakit di Kota Sukabumi, Cimahi dan Bandung.

Sehingga tidak banyak yang bergeletak di halaman parkir lagi," kata Ridwan Kamil dalam akun instagram @ridwankamil.

Pada Senin (21/11/2022) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis guna membantu Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi lokasi bencana.

Baca Juga: Di balik video viral nenek ditendang pelajar SMK, ternyata ada kisah pilu sang nenek

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menyatakan, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan asal-usul gempa 5,6 magnitudo yang menggoyangkan daerah Cianjur pada Senin, 21 November 2022, diduga berasal dari pergerakan dari Sesar Cimandiri dengan kedalaman 10 km.

Ternyata Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

"Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi," jelas Hendra.

Baca Juga: Minta maaf ke penyidik, Bharada E dan Ricky Rizal akui diperintah Sambo berbohong

Halaman:

Tags

Terkini