politika

Cianjur, gempa darat tak berpotensi tsunami, 62 kali gempa susulan...

Selasa, 22 November 2022 | 07:02 WIB
Kepala BMKG menjelaskan titik pusat gempa 10 kilometer barat daya kabupaten Cianjur.

Baca Juga: 8 tahun menikah dengan Alyssa Subandono, Dude Herlino ungkap kekesalannya: Tidak pernah ceritain tentang ...

Namun untuk hasil akhir BMKG, ujar Dwikorita Karnawati, masih harus melakukan kajian mendalam yang didukung oleh data lapangan.

Ditambahkan Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suko Prayitno Adi bahwa, gempa yang terjadi di siang hari tadi adalah gempa darat.

Maka tidak mungkin terjadi potensi tsunami akibat gempa.

Baca Juga: Badai PHK startup menghempas, benarkah imbas resesi ekonomi?

Hingga sekarang, dari hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 19.00 WIB telah terjadi 62 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8.

Suko Prayitno Adi, menjelaskan, usai terjadi gempa besar biasanya terjadi gempa-gempa kecil yang disebut dengan gempa susulan.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak termakan isu yang tidak benar," ujar Suko Prayitno Adi.

Baca Juga: Kerusakan infrastruktur terdampak gempa bumi Cianjur: 2272 rumah rusak, 20 tenda dan 100 velbed disiapkan

Hal senada juga disampaikan Dwikorita Karnawati:

"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan mohon menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa."

Sementara itu, BNPB dalam akun ig@bnpb_indonesia melaporkan jumlah korban yang diterima Pusdalops BNPB hingga pukul 18.30 menjadi 53 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Update jumlah korban gempa Cianjur: 68 orang meninggal, 139 luka berat, 25 orang tertimbun

Korban paling banyak di Kecamatan Cilaku Desa Rancagoong, Kecamatan Cianjur Desa Limbangansari dan Kecamatan Cugenang.

Selain itu terdapat 78 orang luka-luka dan 3.895 jiwa menggungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian.

Halaman:

Tags

Terkini