JAKARTA INSIDER - Keadaan Pakistan kini semakin memanas pasalnya pasca terjadi penembakan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang terjadi di Ibukota Islamabad pekan lalu.
Imran Khan di tembak di bagian kaki dan rahangnya sehingga membuat Imran Khan tersungkur setelah penembakan oleh pemuda tak di kenal setelah dirinya memberikan suaranya pada aksinya di Islamabad.
Penembak Imran Khan telah di hukum mati oleh Kepolisian Pakistan dan satunya lagi masih di tahan dalam penjara Kepolisian Pakistan untuk dimintai keterangan yang lebih lanjut.
Imran Khan ditembak dengan anggota partainya saat konvoi unjuk rasa di Islamabad yakni Faisal Javed Khan yang tertembak di bagian perut nya.
Imran Khan kini sedang menjalani perawatan medis yang ketat dan di rawat oleh Dokter Faisal Sultan yang juga mengakui dirinya adalah pendukung Imran Khan.
Imran Khan di gulingkan dari jabatannya yakni Perdana Menteri Pakistan setelah dirinya terima tuduhan mosi tidak percaya dan di anggap tidak becus dalam memimpin Pakistan.
Setelah tuduhan itu di layangkan untuk Imran Khan, tak sedikit pendukungnya yang kebanyakan dari kalangan anak milenial yang menyerukan suara aksi dan aksi unjuk rasa terhadap Presiden dan Pemerintah Pakistan yang di nilai tak sportif.
Imran Khan di gulingkan dan tidak di berikan akses untuk berpolitik lagi setelah dirinya sempat menghina salah seorang Hakim di Pengadilan Tinggi Pakistan dan setelah dirinya di periksa oleh Hakim tersebut.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif ungkap bahwa Pakistan melarang Imran Khan berpolitik dan jika ia masih berpolitik maka Militer Pakistan akan turun.
Imran Khan pada saat ini yakin bahwa dirinya dalam kondisi tidak aman, dia yakin bahwasanya Perdana Menteri Pakistan merupakan dalang dan otak percobaan pembunuhan dirinya.
Penembakan Imran Khan di Islamabad tersebut menuai banyak kontroversi dan kekhawatiran besar bagi Pakistan.