JAKARTA INSIDER - Perang antara Rusia dan Ukraina semakin panjang dan tidak ada menemukan titik tengah, Rusia semakin kuat karena adanya bantuan dari Iran dan Korea Utara meskipun Korea Utara belum memberikan konfirmasi terkait pengiriman senjata tersebut.
Perang Ukraina semakin membara karena Rusia menggempur Ukraina secara berturut turut tanpa memberikan jeda untuk Ukraina.
Menurut informasi dari pihak Rusia bahwasanya pasukan Rusia sudah menyerang Ukraina setidaknya dengan rudal dalam jumlah ratusan namun tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Presiden Vladimir Putin kerahkan 80 ribu Pasukan Rusia untuk berada di wilayah Ukraina
Perang Ukraina semakin membara setelah Iran di tuduh oleh pihak barat telah mengirimkan berbagai macam keperluan senjata kepada Rusia untuk dapat menghancurkan Ukraina.
Rusia dulunya sempat kalah telak melawan Ukraina, karena persenjataan Ukraina lebih canggih di bandingkan dengan Rusia.
Ukraina sempat jauh lebih unggul dari Rusia sebelum Iran mencampuri urusan konflik antara Ukraina dan Rusia.
Iran di tuduh oleh barat dan Israel memberikan dan telah mengirimkan sejumlah sejata berupa rudal dan drone untuk militer Rusia, namun hal tersebut sempat tak di iyakan oleh pihak Iran.
Tak lama setelah itu dan terus di desak oleh Israel bahwasanya Iran memang telah mengirimkan sejumlah bantuan untuk Rusia, akhirnya Iran yang di wakili oleh Menteri Luar Negerinya mengatakan benar bahwasanya Iran sempat pasok senjata ke Rusia.
Presiden Iran Ebrahim Raeisi mengatakan bahwasanya Iran memang benar telah mengirimkan bantuan senjata untuk Rusia, namun itu hanya dalam rangka membantu sahabat karena Iran di nilai mempunyai hubungan diplomasi dan politik yang sehat dengan Rusia.
Pihak Ukraina semakin di bikin geram oleh tingkah Iran yang tak ingin mengakui bahwasanya mereka telah kirimkan sejumlah ratusan drone dengn rudal untuk Rusia.
Presiden Zelenskiy mengungkapkan bahwasanya Iran telah ikut campur dalam urusan ini dan Iran juga termasuk dalam kategori negara teroris.