JAKARTA INSIDER - Presiden Amerika Joe Biden tak bisa tidur tenang semenjak Iran akhirnya membantu Rusia dalam pasok senjata akibat lelah selalu di tuduh oleh Amerika dan Israel.
Iran yang akhirnya mengakui dan sudah membuat perjanjian beserta dokumentasi tertulis yang di tujukan untuk membantu Rusia dalm pasokan senjata kini semakin membuat Amerika ketar ketir.
Amerika Serikat sempat mengecam Iran jika berani memberikan bantuan pasokan senjata kepada Rusia, namun ancaman dan kekcaman itu tak di hiraukan oleh Iran.
Baca Juga: Setelah Iran, Amerika tuding Korea Utara diam-diam kirim pasokan senjata rudal untuk Rusia
Iran menganggap kecaman barat dan Amerika itu hanya gertakan untuk anak kecil, hal demikian juga di sampaikan oleh Presiden Iran, Ebrahim Raeisi.
Ebrahim Raeisi dalam pertemuan pers di kediamannya mengatakan bahwasanya Iran tidak pernah takut dengan apapun ancaman yang datang dari arah barat.
" Tidak ada takut untuk ancaman dalam bentuk apapun " ucap Presiden Iran Ebrahim Raeisi seperti dikutip dari kanal Youtube PRESS TV pada Jumat, 4 November 2022.
Selain ketakutan dengan nuklir Iran, ketakutan terbesar Amerika kini adalah Kim Jong Un Pemimpin terkuat di Korea Utara yang juga merupakan musuh besar Amerika.
Kim Jong Un di kabarkan telah memberikan hadiah berupa rudal dan persenjataan lainnya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang dikirimkan secara diam diam melalui negara Afrika dan Timur Tengah.
Amerika kini sedang dalam masalah besar, sebab Korea Utara dan Iran adalah musuh terbesar negara Amerika Serikat.
Juru bicara Gedung Putih Jane Pierre mengatakan bahwasanya Amerika dan Presiden Joe Biden kini sedang dalam upaya untuk mengatasi dan serta membicarakan kebijakan baru yang akan di terapkan dalam menghadapi musuh dan lawan yang kini sudah bekerja sama dengan Rusia.
" Amerika sedang membicarakan rencana dan kebijakan baru untuk tahap lanjutan dan kedepan dalam persiapan menghadapi Korea Utara dan Iran jika memang benar Korea Utara sudah kirimkan senjata untuk Rusia " Sebut Jane Pierre dikutip dari laman Sydney Morning Herald Jumat, 4 November 2022.