JAKARTA INSIDER – Dalam perayaan Halloween dipercaya bahwa malam sebelum tahun baru terdapat batas antara dunia orang hidup dan yang meninggal menjadi kabur. Halloween dirayakan setiap tahun tanggal 31 Oktober.
Halloween dirayakan dengan anak-anak berdandan dengan kostum penyihir, goblin, pahlawan, bahkan bertema horor yang berbeda, serta melakukan trik atau treat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Sementara orang dewasa akan menikmati hidangan dan hiburan pesta halloween. Seperti orang Amerika Serikat merayakannya dengan mendekorasi rumah jadi menyeramkan dan membuat lentera dari buah labu yang telah dilubangi membentuk sebuah wajah yang menyeramkan.
Baca Juga: Tragedi Hallowen di Korea Selatan, korban tewas bertambah menjadi 151. Pemimpin dunia ucapkan duka
Perayaan Halloween banyak diikuti oleh masyarakat moderen saat ini sebagai bentuk hiburan. Pada tahun ini pusat perayaan Halloween dirayakan pada Sabtu (29/10/2022) malam di Itaewon, Korea Selatan.
Dikabarkan 100.000 orang memadati gang-gang sempit dan jalanan berliku di Itaewon untuk merayakan Halloween.
Namun naas, perayaan tersebut berubah menjadi sebuah tragedi yang banyak memakan korban. Dilaporkan sampai detik ini 151 orang meninggal karena berdesakan dan tertindih, serta 82 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Elon Musk umumkan pembaruan khusus untuk Twitter, apa itu?
Hal itu banyak mengundang duka yang mendalam bagi banyak orang terlibat bahkan berada di sana pada Sabtu malam kemarin.
Jika kita mengambil sudut pandang Islam tentang perayaan Halloween, apakah perayaan pesta hantu dini dibolehkan?
Berikut penjelasan perayaan Halloween dalam Islam dilansir JAKARTA INSIDER dari konsultasisyariah.com pada Minggu (30/10/2022).
Baca Juga: Anies cari pasangan cawapres, diam-diam Nasdem lirik dua nama ini
Halloween identik dengan dunia ghaib seperti setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Hal itu, murni dari tradisi orang kafir, dimeriahkan secara berkala setiap tahun dan acaranya hanya sebatas main-main dan hiburan tanpa ada unsur ritual ibadah.