politika

AHY tidak masuk dalam kriteria cawapres 2024 yang disyaratkan Anies capres NasDem

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 13:33 WIB
Kemesraan politik selalu ditampilkan AHY dan Anies capres Nasdem (Tangkap layar YouTube Kompas.com)

Diakui Fernando, AHY punya modal sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan mantan tentara. "Dua faktor ini tak cukup kuat untuk mendongkrak elektabilitas AHY", ujar Fernando Emas.

 Baca Juga: Resep nasi kuning ayam serundeng ala Devina Hermawan, gunakan rice cooker makin praktis

Lalu kriteria kedua, Anies capres Nasdem mensyaratkan calon pendamping dapat menjaga stabilitas dan memperkuat koalisi. "Kriteria ini merupakan titik rawan terjadinya gesekan politik antar anggota koalisi. Nasdem punya calon wapres sekali pun tidak terlalu kencang didorong untuk maju. Kita tahu PKS punya calon juga yang akan diajukan ke Anies capres. Nasdem".

Dalam hitung-hitungan politik Fernando Emas, yang dibutuhkan Anies capres Nasdem bukan figur partai politik,

“Anies capres NasDem berasal dari jalur non parpol. Lebih baik calon pendampingnya juga dari jalur non parpol. Tujuannya agar bisa tercapai kesepakatan di antara anggota koalisi" jelas Fernando Emas.  

 Baca Juga: Resep sambal udang kecombrang gurih pedas ala Devina Hermawan, bikin nambah nasi bund!

Kriteria terakhir, calon pendamping Anies capres Nasdem punya kemampuan untuk membantu dalam menjalankan roda pemerintahan yang efektif. "Lagi-lagi AHY tidak masuk dalam kriteria ini. Ia tak punya pengalaman menjadi pejabat publik di pemerintahan", ujar Fernando Emas.

Oleh karena tidak punya pengalaman, AHY diragukan kemampuannya untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan dengan baik. 

"Hal tersebut semakin dapat dibuktikan ketika AHY tidak mampu mengelola Partai Demokrat dengan baik, yang menyebabkan terjadinya kegaduhan di internal Demokrat dan terjadi di beberapa daerah banyak kader mengundurkan diri," ungkapnya.

Masih segar dalam ingatan kita, di awal 2021, terjadi drama politik di intenal Partai Demokrat.

Baca Juga: Perang Ukraina semakin membara! Angkatan Udara Ukraina berhasil tembak jatuh 300 Drone Kamikaze buatan Iran

Awal Februari 2021, Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan bahwa partainya akan "dikudeta". Tak berselang lama, pada 5 Maret, konflik internal partai politik berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan oleh sebagian anggota partai di Deli Serdang. Tak hanya mengubah AD/ART partai, KLB juga memilih Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum baru.

Memang pada akhirnya, Mahkamah Agung menolak dua Kasasi dari kubu Moeldoko. Kedua gugatan kasasi ini merupakan rangkaian dari gugatan yang dilayangkan kubu Moeldoko paska Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal Partai Demokrat, pada 5 Maret 2021.

Baca Juga: Ide jualan laris manis: Resep cilok isi ayam dan sayuran, camilan enak dan bergizi

Menurut Fernando Emas, adalah wajar jika Anies capres NasDem masih meragukan AHY. "Tak ada satu kriteria pun yang dipenuhi oleh AHY", ujar Fernando Emas. 

Halaman:

Tags

Terkini