JAKARTA INSIDER – Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak ditemukan pertama kali pada akhir Agustus 2022 lalu.
Sampai hari ini, catatan dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa ada 255 kasus anak yang mengalami gagal ginjal akut.
Adapun 255 kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut tersebar di 26 provinsi yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Kasus gagal ginjal akut, Polri terbitkan imbauan agar anggotanya tak razia apotek dan toko obat
Kekhawatiran masyarakat khususnya para orang tua semakin bertambah seiring dengan meningkatnay angka kasus gagal ginjal akut di Indonesia tersebut.
Tidak hanya tentang kesehatan sang anak, kekhawatiran orang tua tersebut juga tentang pembiayaan yang harus disiapkan selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Namun jangan khawatir, Kemenkes telah menegaskan bahwa berkenaan dengan pembiayaan pasien gangguan gagal ginjal akut akan tetap ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Baca Juga: Desak pemerintah cari pihak yang bertanggung jawab atas kasus gagal ginjal, Handoyo: Kami berduka...
"Jadi pembiayaan pertama dari jaminan pelayanan kesehatan yaitu BPJS,” jelas Dr Mohammad Syahril yang merupakan Juru Bicara Kemenkes, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (25/10/2022) dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJNews.
Sedangkan untuk masyarakat yang kurang mampu, pemerintah akan menanggung seluruh pembiayaan pasien gangguan gagal ginjal akut.
Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Kementerian Kesehatan menjamin pasien gagal ginjal akut mendapat perawatan gratis.
Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut dalam rapat Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut di Istana Bogor seperti dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/10/2022).
"Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini, siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani gagal ginjal ini, dan saya minta diberikan pengobatan gratis pada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali," jelas Jokowi.
"Utamakan keselamatan masyarakat, jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," sambungnya.***