JAKARTA INSIDER – Setelah serangan pagi Senin yang diterima oleh Ukraina dari Rusia yang sempat hantam habis Ukraina, kini Israel semakin didesak oleh Ukraina serta pihak barat dan Amerika.
Dalam serangan Senin lalu, Ukraina menuduh Iran dalam konflik Rusia dan Ukraina, Iran tertuduh menjadi pemasok senjata kekuatan Rusia.
Baca Juga: Perang Ukraina hari Ke-240, NATO kecam Iran terlibat Drone Kamikaze dalam serangan Kyiv
Ukraina tak main main, sesaat setelah dihantam habis oleh Rusia, pasukan militer Ukraina berhasl mendapatkan dan menemui reruntuhan rudal dan drone yang diyakini milik Iran.
Drone Kamikaze adalah drone mematikan oleh Iran, Ukraina mengetahui bahwa Rusia telah lemah dan sempat beberapa kali kalah oleh pasukan Kyiv dan secara tiba tiba menyerang Ukraina pada senin pagi.
Karena Ukraina yakin bahwa Iran lah dalang dibalik semua ini, Iran langsung tertuduh dan Ukraina memanggil serta mendesak Israel untuk segera kirim rudal mematikan.
Terus didesak oleh Ukraina dan Amerika, Israel merasa ketakutan sebab Israel juga memiliki kerja sama dan hubungan diplomatik dengan Rusia.
Mengetahui hal ini, PM Yair Lapid dalam sebuah pertemuan mengatakan bahwa Israel mungkin hanya memberikan alat radar mengetahui bahwa drone akan jatuh, tapi tidak dalam memberikan bantuan pasokan senjata karean adanya alasan diplomatik.
“ Israel tetap bantu dan kirim bantuan, tapi mungkin bukan senjata”ucap Yair Lapid dikutip dari laman Washington post, Jumat (21/10/2022).
Selain daripada itu, Iran tak mengakui adanya pemberian pasokan senjata kepada Rusia maupun membantu Rusia dalam hal perang melawan Ukraina.
Dapat desakan dahsyat dari Ukraina, PM Yair Lapid mengatakan dalam perang, Israel dan Yerusalem mendukung Ukraina dan dalam kubu Ukraina namun tak bisa kirim banyak stock persenjataan.
Kremlin yang mengetahui hal ini mengaku bahwa Rusia dan dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah benar militer negaranya menggunakan drone Made in iran dalam serangan Senin di Ibukota Kyiv Ukraina.
Sementara itu, Teheran menuding klaim negaranya memberikan senjata ke Rusia adalah klaim yang tak berdasar.
Sejauh ini, Israel mencoba bersikap netral untuk menjaga hubungan baik dengan Rusia, mengingat Tel Aviv membutuhkan bantuan Moskow untuk menyerang Suriah.***