politika

Jerman mulai lakukan penyelidikan ledakan pipa gas Baltik

Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:50 WIB
Penampakan pipa Nord Stream yang bocor di laut Baltik (ABC news )

JAKARTA INSIDER - Jaksa Jerman pada hari Senin membuka penyelidikan atas dugaan sabotase dua pipa gas yang dibangun untuk membawa gas Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.

Ledakan bawah laut akhir bulan lalu memecahkan pipa Nord Stream 1, yang sampai Rusia memutus pasokan pada akhir Agustus adalah rute pasokan utamanya ke Jerman.

Baca Juga: Serangan senin Moskow di Kyiv, ini wilayah Rusia yang paling berbahaya banyak simpan senjata!

Mereka juga merusak pipa Nord Stream 2, yang tidak pernah beroperasi karena Jerman menangguhkan proses sertifikasinya sesaat sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Jaksa federal Jerman, yang menyelidiki kasus keamanan nasional, mengatakan mereka telah membuka penyelidikan terhadap orang yang tidak dikenal karena dicurigai sengaja menyebabkan ledakan dan sabotase antikonstitusional.

Jaksa mengatakan bahwa ada cukup bukti bahwa jaringan pipa dirusak oleh setidaknya dua ledakan yang disengaja, dan tujuan penyelidikan mereka adalah untuk membantu mengidentifikasi pelaku atau pelaku serta kemungkinan motifnya.

Penyelidikan Jerman datang di atas penyelidikan di Swedia. Seorang jaksa di sana mengatakan pekan lalu bahwa bukti telah disita di lokasi tersebut.

Pemerintah Denmark dan Swedia sebelumnya mengatakan mereka menduga bahwa beberapa ratus pon bahan peledak terlibat dalam melakukan tindakan sabotase yang disengaja.

Kebocoran dari Nord Stream 1 dan 2 mengeluarkan metana dalam jumlah besar ke udara.

Jaksa federal Jerman mengatakan alasan mereka terlibat juga adalah bahwa serangan terhadap pasokan energi dapat mempengaruhi keamanan eksternal dan domestik Jerman.

Pada hari Minggu, pihak berwenang mengatakan bahwa dua kapal Jerman telah berangkat ke daerah di mana kebocoran terjadi untuk melihat apa yang terjadi.

Dalam kejadian tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat menyerang jaringan pipa, yang dibantah keras oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Para penyelidik mencurigai “ledakan yang sengaja disebabkan dan sabotase”, kata kantor kejaksaan umum Karlsruhe, tanpa menyebutkan nama terduga pelaku.

“Ada bukti yang cukup bahwa kedua jaringan pipa itu sengaja dirusak oleh setidaknya dua ledakan,” tambah Kantor Kejaksaan Federal, yang bertanggung jawab atas kasus-kasus yang paling sensitif.

Pipa Nord Stream adalah fasilitas strategis untuk pengiriman langsung gas Rusia ke Jerman, yang terhubung dengannya.

Halaman:

Tags

Terkini