politika

Iran bergejolak, Pemerintah Prancis imbau warganya lakukan ini

Senin, 10 Oktober 2022 | 08:47 WIB
Foto ilustrasi warga Iran bersama dengan warga prancis (Anadolu Agency )

JAKARTA INSIDER – Iran bergejolak dan masih belum aman sedari mencuatnya demo dan kasus Masha Amini yang belum selesai.

Pemerintah Prancis imbau warga negaranya yang berada di Iran agar segera pulang.

Pemerintah Prancis mengimbau warga negaranya yang sedang berada di Iran agar segera pulang hal ini di lakukan karena bisa terjadinya penangkapan sewaktu waktu terhadap orang asing.

Baca Juga: Belum reda kasus Masha Amini, Presiden Iran Ebrahim Raisi tuduh barat sebagai provokator

Pemerintah Prancis pun dengan tegas dan meyakini warga nya untuk keluar dari Iran, yang sedang berkunjung untuk liburan agar segera pulang dan kembalik ke Prancis.

Seluruh pengunjung asal Prancis, termasuk yang berkewarganegaraan ganda, menghadapi risiko tinggi penangkapan, penahanan sewenang-wenang dan persidangan yang tidak adil,” demikian bunyi imbauan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti di lansir dari Reuters Senin(10/10/2022).

“Risiko ini juga mengancam orang-orang yang melakukan kunjungan wisata sederhana,” imbuh pernyataan tersebut.

Dalam imbauannya, Kementerian Luar Negeri Prancis juga memperingatkan bahwa ‘dalam hal terjadi penangkapan atau penahanan, penghormatan terhadap hak-hak dasar dan keselamatan individu tidak dijamin’ di Iran.

Sebelumnya, ada dua warga negara Prancis yang tertangkap karena bukan warga asli Iran.

Hal inilah yang membuat pemerintah Iran mengeluarkan imbauan dan menegaskan tiap warga Prancis yang sedang berada di Iran untuk segera kembali.

Dua warga Prancis itu diidentifikasi sebagai Cecile Kohler yang seorang pejabat serikat guru Prancis dan Jacques Paris yang merupakan pasangan Kohler.

Keduanya ditahan di Iran sejak 7 Mei lalu atas tuduhan mengobarkan kerusuhan buruh selama aksi mogok kerja para guru awal tahun ini.

Pada 11 Mei lalu, otoritas Iran mengumumkan penangkapan dua warga Eropa yang disebut ‘memasuki negara itu dengan tujuan memicu kekacauan dan destabilisasi masyarakat’.

Selain Kohler dan Paris, dua warga negara Prancis lainnya juga tengah ditahan di Iran. Keduanya diidentifikasi sebagai Fariba Adelkhah yang seorang peneliti berkewarganegaraan ganda Prancis-Iran yang ditangkap pada Juni 2019 dan Benjamin Briere yang ditangkap pada Mei 2020.

Adelkhah dilaporkan telah dihukum lima tahun penjara atas dakwaan merusak keamanan nasional, tuduhan yang dibantah keluarganya. Sementara Briere dihukum delapan tahun delapan bulan penjara atas tuduhan spionase, yang telah dibantahnya.***

Halaman:

Tags

Terkini