politika

Pipa gas Nord Stream meledak bocor, Kremlin dan Dimitry Peskov ungkap ini masalah besar Rusia

Jumat, 30 September 2022 | 09:11 WIB
Potret Kremlin (Moskow times )

JAKARTAINSIDER – Pipa gas Nord Stream 2 milik Rusia yang menyambungkan antara Rusia dan Negara Uni Eropa bocor sesaat setelah di ketahui oleh penjaga laut di Swedia.

Hal ini tentu mengundang amarah Rusia, hingga Kremlin dan Dimitry ungkap bahwa ini merupakan masalah besar bagi Rusia.

Pipa gas Nord Stream yang bocor merupakan masalah besar bagi Rusia.

Kremlin sangat mengecam terjadinya hal seperti ini, dan mengatakan siapapun yang membuatnya bocor harus mampu bertanggung jawab.

Kremlin mengecam setiap tuduhan berada di balik dugaan ledakan pipa gas alam Nord Stream awal pekan ini, menyebutnya sebagai “bodoh dan tidak masuk akal.”

 Kremlin menyatakan bahwa insiden itu sebenarnya menciptakan banyak masalah bagi Rusia, di kutip dari telegram Kedutaan Besar Federasi Rusia Jumat, 30 September 2022.

Dimitry Peskov sebagai Juru Bicara Rusia, dalam hal ini menegaskan bahwa bocor dan rusaknya pada jaringan pipa Nord Stream adalah masalah besar yang akan di hadapi oleh Rusia.

Karena hal ini, Akan sangat sulit untuk menyalurkan gas ke bagian negara Uni Eropa.

“Kedua jalur pipa Nord Stream 2 dipompa penuh dengan gas dan disiapkan untuk mengirimkannya ke Eropa pada saat dugaan ledakan,” kata Peskov.

“Gas ini sangat mahal dan sekarang semuanya naik ke udara,” ia menambahkan, di lansir dari Rusia Today Jumat, 30 September 2022.

Peskov juga mencatat bahwa baik Rusia maupun Eropa tidak mendapat keuntungan apa pun dari penghancuran jaringan pipa, terutama Jerman, di mana insiden ini merupakan ancaman bagi perkembangan industrinya di masa depan, serta profitabilitas dan daya saingnya.

Meskipun tidak ada tersangka di balik insiden tersebut yang secara resmi disebutkan, juru bicara Kremlin itu menyarankan agar tidak membuat pengumuman resmi sebelum penyelidikan yang tepat atas insiden tersebut dilakukan.

Namun, Peskov menarik perhatian pada pernyataan Presiden AS Joe Biden sejak awal Februari, ketika pemimpin Amerika itu mengancam akan “mengakhiri” Nord Stream 2.

Hal yang sama juga di katakan oleh Maria Zakharova yang berpendapat bahwa ini adalah ulah Amerika.

Tanggapan Kremlin muncul setelah beberapa pejabat Eropa dan Kiev, termasuk penasihat Presiden Vladimir Zelensky, Mikhail Podolyak, menyatakan bahwa serangan terhadap pipa itu adalah operasi “false flag” yang dilakukan oleh Rusia untuk membuat Ukraina terlihat buruk dan untuk lebih mendorong harga energi naik di Uni Eropa.***

Halaman:

Tags

Terkini