JAKARTAINSIDER – Akibat bocornya tiga jalur pipa Nord Stream yang di ketahui oleh penjaga laut swedia, Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova angkat bicara.
Jubir Kemlu Rusia, Maria Zakharoha tuding bahwa Biden adalah dalang di balik bocornya pipa Nord Stream.
Sebab, menurut Maria hanya Amerika Serikat yang saat ini masih bermusuhan dengan Rusia ia pun tidak tau apa penyebabnya.
Dalam hal ini, Rusia yang di wakilkan oleh Jubir Kementrian Luar Negri Rusia Maria Zakharova mendesak Joe Biden untuk mengakui perbuatannya.
Zakharova mendesak Joe Biden harus menjawab apakah Washington adalah sebenarnya dalang di balik kebocoran pipa Nord Stream dari Rusia ke Uni Eropa.
Hal ini di sampaikan oleh Maria Zakharova, ia mengatakan bahwa sebelumnya, Joe Biden sempat mengatakan bahwa ia akan menghancurkan Nord Stream jika Rusia kembali gempur Ukraina.
“ Pekan lalu,Biden sempat mengatakan bahwa ia akan menghancurkan pipa gas Rusia yang tersambung ke Uni Eropa Nord Stream 1,2,Dan 3 jika Kami( Rusia) kembali invasi ke Ukraina, dan sekarang terbukti “ ucap Zakharova di kutip dari telegram resmi Kedutaan Besar Federasi Rusia pada Kamis 29 September 2022 yang di tulis kembali oleh Jakartainsider.id pada Jumat 30 September 2022.
“ Dalam hal ini, Biden harus menjawab dan bertanggung jawab “ sambungnya tegas.
Empat kebocoran gas yang tidak dapat dijelaskan, didahului oleh dua ledakan, terjadi di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 Laut Baltik pada Senin dan Selasa.
Dibangun secara paralel dengan pipa Nord Stream 1, Nord Stream 2 dimaksudkan untuk menggandakan kapasitas impor gas Rusia ke Jerman, yang dianggap sebagai “tindakan yang disengaja” oleh UE.
Tetapi Berlin memblokir Nord Stream 2 yang baru selesai pada hari-hari sebelum Moskow mengirim pasukan ke Ukraina.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuduhan Moskow berada di balik kebocoran gas adalah “bodoh dan tidak masuk akal.”
Dia juga menunjuk pada “keuntungan besar” bagi pemasok LNG AS yang telah “meningkatkan pasokan mereka beberapa kali.”
“Mereka sangat tertarik untuk mendapatkan keuntungan super di masa depan,” ujarnya.
Kedutaan Rusia di Denmark mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebocoran itu adalah tindakan “sabotase terhadap keamanan energi Rusia dan Eropa.”