politika

Amerika Serikat memperingatkan konsekuensi jika Rusia menggunakan senjata nuklir

Selasa, 27 September 2022 | 10:06 WIB
Bendera Amerika Serikat USA Today (USA TODAY)

JAKARTAINSIDER – Kalah dari Ukraina, Rusia ingin gunakan senjata nuklir untuk Ukraina.

Hal ini membuat Amerika Serikat angkat bicara dan peringatkan konsekuensi besar jika Rusia tetap menggunakan senjata nuklir pada Ukraina.

Amerika Serikat memperingatkan “konsekuensi bencana” jika Moskow menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Hal ini di tegaskan oleh Amerika Serikat sesaat setelah menteri luar negeri Rusia mengatakan wilayah yang mengadakan referendum yang dikritik secara luas akan mendapatkan perlindungan penuh jika dianeksasi.

Pemungutan suara di empat wilayah Ukraina timur, yang bertujuan untuk mencaplok wilayah yang sebagian besar telah diambil paksa oleh Rusia sejak invasi pada Februari.

Parlemen Rusia dapat bergerak untuk meresmikan aneksasi dalam beberapa hari.

Dengan memasukkan empat wilayah Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhia ke dalam Rusia, Moskow dapat menggambarkan upaya untuk merebut kembali.

Yang di yakini merupakan sebagai serangan terhadap Rusia sendiri, sebuah peringatan bagi Kyiv dan sekutu Baratnya.

Aneksasi Rusia meningkatkan risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO karena senjata Barat digunakan oleh pasukan Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan menanggapi hal ini.

Dan menegaskan bahwa AS akan menanggapi dengan tegas setiap penggunaan senjata nuklir Rusia terhadap Ukraina, dan bahwa pihaknya telah menjelaskan kepada Moskow “konsekuensi bencana” yang akan dihadapinya.

Jika Rusia melewati garis ini, akan ada konsekuensi bencana bagi Rusia. Amerika Serikat akan merespons dengan tegas,” kata Sullivan seperti di kutip dari laman AlJazeera pada Selasa 27 September 2022.

Peringatan AS terbaru menyusul ancaman nuklir terselubung yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Yang mengatakan negaranya akan menggunakan senjata apa pun untuk mempertahankan wilayahnya.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov membuat poin lebih langsung pada konferensi pers pada hari Sabtu setelah berpidato di Majelis Umum PBB di New York City.

Halaman:

Tags

Terkini