JAKARTAINSIDER – PBB ( Persatuan Bangsa Bangsa) mempunyai tim Selidik khusus dalam pemantauan perang Ukraina dan Rusia.
Tim Selidik PBB ungkap Rusia telah melanggar aturan hukum internasional dan di duga lakukan kejahatan perang.
Tim Selidik PBB ungkap Rusia telah melanggar aturan hukum internasional dan lakukan kejahatan perang serta penggunaan senjata yang di nilai pihak PBB terlalu berlebih-lebihan.
Tim Selidik PBB memang khusus di bentuk oleh Perserikatan bangsa-bangsa untuk dapat memantau perkembangan perang Ukraina dan Rusia.
Tugas utama dari tim ini yaitu, Kasus-kasus kejahatan perang yang disorot tim tersebut termasuk pengeboman area sipil, eksekusi, penyiksaan, dan kekerasan seksual.
PBB sendiri mengirimkan tim berisi tiga pakar independen ke Ukraina sejak Mei lalu.
PBB sejak lama menetapkan investigasi pelanggaran hak asasi manusia dalam perang Rusia-Ukraina sebagai prioritas.
Dalam hal ini, tim Selidik PBB itu ungkapkan bahwa Rusia banyak melakukan kejahatan perang di Ukraina serta pelanggaran hukum internasional.
Erik Mose, selaku kepala pasukan tim Selidik PBB mengungkapkan bahwa, berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan, tim itu menyimpulkan bahwa kejahatan perang telah dilakukan di Ukraina.
Tim penyelidikan itu dilaporkan telah mengunjungi 27 kota dan perkampungan, juga situs-situs kuburan massal dan pusat penyiksaan serta penahanan.
Dan juga mewawancarai ratusan saksi dan penyintas serta bertemu dengan kelompok-kelompok advokasi dan pejabat pemerintahan.
Wilayah yang sudah di jajaki oleh Tim Selidik PBB ini yakni, daerah Kiev, Chernihiv, Kharkiv, dan Sumy.
Tim itu pun berencana memperluas penyelidikannya ke daerah lain.
Mose mengatakan bahwa, timnya terkejut dengan banyaknya jumlah eksekusi di daerah-daerah yang dikunjungi serta tanda-tanda eksekusi yang tampak pada jenazah, seperti tangan terikat di balik punggung, luka tembak di kepala, dan tenggorokan yang disembelih.
Selain kejahatan perang oleh pihak Rusia, tim Mose juga mendokumentasikan dua kasus perlakuan sewenang-wenang oleh pasukan Ukraina terhadap tentara Rusia.