JAKARTA INSIDER - Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia mengatakan almarhum Prof. Samekto Wibowo merupakan sosok panutan serta memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk perkembangan keilmuan dan kemajuan fakultas.
Selama mengabdi di UGM, almarhum dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, disiplin, serta memberikan kesempatan maju dan berkembang kepada para sejawat yang lebih muda serta kepada para mahasiswanya.
Hal itu disampaikan Rektor UGM Prof Ova Emilia saat memberikan sambutan pada acara penghormatan terakhir kepada jenazah Prof Samekto yang berlangsung di Balairung UGM, Sleman, Minggu (25/9/2022).
Baca Juga: Reuni berujung petaka, cerita Rektor UGM soal musibah menimpa Prof. Samekto Wibowo
"Hal tersebut yang menjadi cerminan karakter pribadi beliau selama menjalankan tugas di Universitas Gadjah Mada," kata dia.
Almarhum, kata Ova, menjabat sebagai Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf periode 2001-2009 dengan berbagai program dan terobosan, sehingga berhasil mencapai beberapa kemajuan.
Selain itu, Samekto yang juga dokter spesialis syaraf berjasa dalam pengembangan layanan pasien dengan gangguan tidur pada 2009.
Saat pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) pada 13 Oktober 2001, Samekto menyampaikan pidato berjudul "Neuropati Diabetika dan Impotensia".
Baca Juga: Sosok kebapakan almarhum Prof Samekto Wibowo, menjadi kenangan bagi Rektor UGM
Dalam pidato tersebut, kata Ova, Samekto menyampaikan bahwa neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa, dan dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh manapun, neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.
Kadar gula darah tinggi, menurut almarhum, bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang.
"Hari ini, Universitas Gadjah Mada sangat berduka karena kehilangan salah satu insan terbaiknya. Atas nama keluarga besar UGM, saya menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya almarhum Prof Dr dr H Samekto Wibowo, P Far K, Sp FK(K), Sp S(K)," ujar Ova Emilia.
Setelah mendapat penghormatan terakhir, jenazah Samekto kemudian diberangkatkan menuju Pemakaman keluarga di Pondok Muharrikun Najah, Desa Ngawonggo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
Sebelumnya, guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Prof. Samekto Wibowo meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY, pada Sabtu (24/9/2022).