politika

Mencari Capres dan Cawapres paling ideal pada Pilpres 2024 untuk Indonesia maju

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi kertas suara. Mencari sosok Capres dan Cawapres ideal untuk Pilpres 2024

JAKARTA INSIDER – Perhelatan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024 telah di depan mata. Saat ini ada tiga nama bakal calon presiden (capres) yang telah dideklarasikan untuk maju pada Pilpres 2024.

Nama Anies Baswedan paling pertama dideklarasikan sebagai capres oleh partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.  Kemudian Prabowo Subianto resmi disokong oleh Partai Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan Partai Bulan Bintang. 

Sedangkan capres Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.

Baca Juga: Cuaca ekstrem melanda Arab Saudi, Makkah dan Jeddah diterjang badai dan hujan lebat

Terpenting dari semua itu adalah, siapa di antara ketiga capres tersebut yang mampu melanjutkan program kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional. Anis Baswedan, Prabowo Subianto, atau Ganjar Pranowo?

Berikut ini analisa Dr. Pieter C. Zulkifli, pengamat kebijakan publik, tentang sosok capres dan cawapres yang paling ideal pada Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, suksesi kepemimpinan Indonesia 2024 menjadi sorotan dunia. Pilpres Indonesia 2024 sangat menarik perhatian pemimpin dunia.

Baca Juga: Setelah diperiksa polisi, Oklin Fia minta maaf, mengaku buat konten jilat es krim untuk lucu-lucuan

Melihat perkembangan Geo politik dunia saat ini, Indonesia tidak boleh salah dalam memilih Presiden 2024. Presiden Indonesia ke depan haruslah figur yang memiliki hubungan yang kuat dengan negara Asia Timur dan sekutunya. Pun yang menjaga hubungan yang harmonis dengan negara Barat dan sekutunya.

Hanya dengan itulah maka kehidupan dan keselamatan rakyat Indonesia akan terjamin.

Mengapa hal ini begitu krusial?  Untuk diketahui bersama, Indonesia masih sangat tergantung dengan bahan obat-obatan dari luar negeri, terutama China yang memasok 70 persen kebutuan bahan baku obat di Tanah Air.

Baca Juga: Profil Budiman Sudjatmiko, mantan aktivis 98 yang dipecat dari PDI Perjuangan karena dukung Capres Prabowo

Sementara, kebutuhan bahan pokok seperti beras, gandum, dan daging yang selama ini masih tergantung dengan pasokan asing, akan terganggu bila ketegangan politik antar kawasan makin tak terkendali.

Bisa dibayangkan bila situasi perang berlangsung sangat lama, lama maka kesehatan dan keselamatan Masyarakat Indonesia juga akan semakin rentan.

Halaman:

Tags

Terkini