JAKARTA INSIDER - Tidak ada yang bisa diprediksi saat Anies Baswedan memasuki sesi tanya jawab Desak Anies.
Tanpa naskah, tanpa skenario, dan dengan pertanyaan yang datang begitu keras, acara ini menjadi tempat Anies menghadapi tantangan langsung dari ratusan teman-teman muda yang hadir dengan penuh keberanian.
Dalam atmosfer penuh semangat, mereka menjawab pertanyaan dengan apa adanya. Desak Anies menjadi ajang pembuktian, sekaligus wadah dialog apa adanya antara Anies Baswedan dan para pemuda.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Partai Demokrat semakin mesra, kini Anies kunjungi Museum SBY-ANI
Menghadirkan pengalaman yang tak terduga, acara ini digelar oleh Ubah Bareng, organisasi yang berkomitmen dalam menghadirkan forum interaktif bagi para pemuda untuk bertemu dan berbicara langsung dengan tokoh-tokoh penting.
Dalam penggalan rekaman ini, kita melihat Anies Baswedan merangkul setiap pertanyaan dengan sikap terbuka dan penuh keterlibatan.
Dalam waktu hampir sejam, sejumlah topik beragam dibahas dengan tajam.
Baca Juga: Rayakan kemerdekaan, Anies Baswedan ikut lomba 17 Agustus bersama warga Lebak Bulus
Anies menegaskan fokusnya pada peran saat ini sebagai calon presiden. “Saya mendapat mandat sebagai calon presiden. Itu yang menjadi fokus saya,” tegas Anies.
Tidak mengesampingkan pertanyaan terkait, Anies menjawab dengan jujur dan tegas.
Terkait permainan politik, Anies menegaskan bahwa dalam kompetisi politik, upaya untuk menghambat dan merintangi pesaing adalah hal yang biasa.
Baca Juga: Potensi penjegalan Capres dalam Pilpres 2024, Anies: Ini adalah hal yang biasa
“Jadi, kalau ada upaya menghambat, ya, kita hadapi. Kalau ada upaya menghentikan, ya, kita hadapi,” paparnya tanpa keraguan.
Menariknya, Anies menolak untuk merasa dirinya terhambat atau terhenti oleh upaya semacam itu. Ia malah melihatnya sebagai bukti kerja yang telah ia lakukan.