JAKARTA INSIDER –Idrus Marham mendesak seluruh DPD I Golkar segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai ketua umum.
Alasan menggelar munaslub, menurut Idrus Marham, dia menilai kepemimpinan Airlangga tidak produktif.
Alasan lain terhadap perlu segeranya digelar munaslub, Idrus Marham menyebut Airlangga kerap dikaitkan dengan kasus hukum sehingga bisa memberatkan Partai Golkar secara keseluruhan.
Baca Juga: Daftar 5 lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini, siapkan persyaratannya
"DPD I harus (dorong munaslub), enggak, karena kita minta kesadaran mereka, yang pertama dilakukan oleh tim Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar adalah adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari seluruh keluarga partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," kata mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar ini di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Terhadap usulan yang dilontarkan Idrus Marham, sebagian besar elit partai Golkar menilai tak cukup alasan menggelar munaslub.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily menegaskan, tidak ada alasan menggelar musyawarah nasional luar biasa atau munaslub Partai Golkar untuk menggantikan Airlangga sebagai ketua umum.
Menurut Ace, konsolidasi organisasi Partai Golkar berjalan on the track dalam menyongsong Pemilu 2024.
"Jadi karena itu, saya kira 38 DPD Golkar provinsi semua solid di bawah Ketum Pak Airlangga Hartarto dan kita harus beri dorongan ke beliau terus konsolidasi, memastikan kemenangan Partai Golkar di 2024," kata Ace di kediaman Airlangga, Jalan Tirtayasa Raya Nomor 32, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Jokowi bersuara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari terkait gejolak internal Partai Golongan Karya (Golkar) yang disebut-sebut akan melakukan munaslub untuk mendepak posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Jokowi menegaskan, gejolak internal Partai Golkar tidak ada hubungan dengan dirinya dan merupakan urusan internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
Baca Juga: 5 Tempat bahaya di Indonesia untuk renang, karena konon dikenal sangat angker dan seram