Bahkan, kapal yang mereka sebut adik bahtera Nabi Nuh itu berdiri kokoh di grasi penyimpanannya.
Dermaga dan bangunan tersebut dari pinggir jalan besar terlihat jauh ke dalam sampai ke dermaga itu
Terlihat dari kejauhan kapal yang tampaknya sudah selesai itu berdiri kokoh. Sementara tembok pagar di luar dermaga itu terkunci rapat tanpa memperbolehkan orang lain masuk tanpa ijin penguasa setempat.
Dari penelusuran tersebut, dermaga itu berjarak sekira 30 km dari keberadaan pondok pesantren Al Zaytun.
Bahkan menurut seorang warga setempat, kapal-kapal kecil milik nelayan disekitar dermaga atau yang bukan milik Al Zaytun tidak diperbolehkan mendekati dermaga itu. Seakan penuh rahasia keberadaannya
Keberadaan Pondok pesantren Al Zaytun telah mengejutkan publik ini disebut-sebut tidak tersentuh hukum.
Al Zaytun juga dikabarkan dibekingi beberapa pejabat negeri ini. Bahkan jenderal Kivlan Zein pernah pengajar di Universitas pesantren Al Zaytun tersebut.
Sementara menurut MUI pesantren Al Zaytun telah menyimpang.
Pondok pesantren Al Zaytun ini dinilai telah melakukan penyimpangan dan ajarannya melanggar syariat Islam.
Dari pengembangan berita yang terus disorot keberadaanya, pesantren yang telah menghebohkan masyarakat luas inipun tak lepas dari incaran informasi.
Dermaga yang berdiri luas tersebut dipagar keliling dengan tembok yang tidak gampang untuk ditembus.
Bahkan, kapal yang mereka sebut adik bahtera Nabi Nuh itu berdiri kokoh di garasi penyimpanannya.