Untuk nama program studi (prodi) baik itu sarjana, magister, dan doktor tidak berubah. Begitu pula dengan mata kuliah yang ditempuh oleh para mahasiswa.
“Kalaupun harus mengganti nama program studinya, maka akreditasinya akan dimulai dari nol lagi,” ungkapnya.
Nurhadi melanjutkan, semakin bertambahnya kebutuhan system thinking yang diperlukan pada masa yang akan datang menjadikan Departemen Teknik Sistem dan Industri juga memiliki cita-cita untuk melahirkan prodi baru dari rumpun ilmu yang ada saat ini, seperti teknik logistik, manajemen rekayasa, ataupun lainnya.
Oleh karena itu semua, bagi calon mahasiswa baru tahun 2020 diharapkan tidak perlu bingung dengan perubahan nama departemen ini.
Pasalnya, di halaman pendaftaran jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), ataupun Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) masih tertulis dengan nama Teknik Industri.***