JAKARTA INSIDER – Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto atau Mbah Imam menyebut Panji Gumilang mempunyai backingan seorang pejabat tinggi negara.
Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang, diklaim memiliki sosok yang kuat berada dibelakangnya. Disebut tidak dapat disentuh diduga sosok kuat ini berasal dari staf Kepresidenan.
Mbah Imam mengatakan Panji Gumilang pernah sesumbar mudah dan cepat baginya, hanya butuh waktu lima menit untuk bisa mencari identitas orang.
Baca Juga: Mahalini spill soal hubungannya dengan Rizky Febian hingga pernah alami kejadian mistis
Panji Gumilang mengklaim memiliki intel andalan, siapakah sosok tersebut?
“Saya sudah sering bilang bahwa namanya MYR Agung Sidayu yang notabene, adalah adik kandungnya Panji Gumilang itu agen interpol di BIN (Badan Intelijen Negara),” tutur Mbah Imam. Sebagaimana dikutip dari YouTube tvonenews.
Adik Panji Gumilang inilah yang mendapatkan mandate untuk mengakses ke Polres ke Polda, ke Mabes Polri.
Baca Juga: Kuasa hukum David Ozora nilai pihak Mario Dandy tak ada iktikad baik soal ganti rugi
“Begitulah permainan dengan kekuatan seperti itu, dia berani sekarang mau ngomong apapun, Panji Gumilang yakin tidak akan ditangkap dan saya terakhir melihat bahwa dia, sudah komunikasi dan dalam waktu dekat Pak Panji itu akan ke telatif,” tuturnya.
“Masalahnya, Ponpes Al Zaytun sekarang sedang kesulitan untuk membayar. Dan istilahnya kalau keuangan yang dahulu namanya harus bayar 1.1 miliar rupiah, bayar ini itu belum selesai gitu dan sekarang ada yang kredit 60 miliar,” ujarnya.
Saat ini barang akan dilelang, tetapi karena masih memberikan cicilan Rp 200 juta rupiah per bulan,sehingga masih ditunda.
Baca Juga: Menguak misteri ajaran menyimpang Al zaytun, begini pengakuan mengejutkan alumni Ponpes
Diketahui Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Pemrov bersama, saat ini sedang membuat kajian.
Benarkah Ponpes Al Zaytun, bersama dengan pimpinan betul-betul tidak terjamah dan sudah berkali-kali aksi tetapi tidak pernah berhasil menembus tembok megah tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya mengundang para kyai, Ormas Islam dan juga MUI, Kementerian Agama dan kelompok-kelompok lain.