politika

Donald Trump Menghadapi Tuntutan Hukum, Donald Trump: Saya tak bersalah!

Minggu, 11 Juni 2023 | 14:00 WIB
Donald Trump terancam dipenjara jelang pemilu Amerika Serikat. Donald Trump tetap kukuh dirinya tidak bersalah. (Instagram @realdonaldtrump)

Setelah diproses oleh otoritas, dia akan muncul di hadapan hakim untuk mendengarkan tuntutan yang diajukan dan memberikan pernyataan awal mengenai kesalahannya atau ketidaksalahannya.

Hakim juga akan menetapkan langkah-langkah selanjutnya hingga persidangan, seperti pembatasan perjalanan, perintah penahanan, atau syarat jaminan.

Baca Juga: Miris, Narkoba Masuki Kampus, Jejaringnya Dari Lapas

Meskipun ada kemungkinan Trump ditahan dalam penjara saat menunggu persidangan, hal tersebut tidak mungkin terjadi mengingat tingkat risiko pelarian yang rendah dan popularitas serta keberadaan tim pengamanan yang selalu mengikuti mantan presiden tersebut.

Biasanya, orang yang dituduh melakukan kejahatan white-collar (kejahatan non-kekerasan yang melibatkan pelanggaran finansial atau korupsi) tidak ditahan sebelum persidangan.

Tentu saja, banyak yang ingin menyaksikan persidangan Trump.

Namun, kemungkinan besar kita tidak dapat melihat proses arraignment (penentuan dakwaan) secara langsung.

Baca Juga: 13 Ciri orang terkena pelet dan guna-guna menurut Kang Masrukhan, yuk disimak!

Pengadilan federal biasanya memiliki aturan ketat terkait penggunaan perangkat elektronik, rekaman, dan siaran langsung.

Meskipun beberapa aturan ini telah diubah selama pandemi Covid-19, kebijakan akses jarak jauh bersifat sementara dan sudah berakhir.

Tuduhan terhadap Trump dalam kasus ini sangat unik, terutama karena ini adalah pertama kalinya seorang mantan presiden dihadapkan pada tuntutan pidana federal.

Hakim yang ditugaskan dalam kasus ini akan menentukan jalannya persidangan, termasuk jangka waktu penyelesaiannya.

Baca Juga: Pulang dengan tangan kosong dari Istanbul, Inter Milan dikalahkan Manchester City di Final Liga Champions

Hal ini dapat menjadi sengketa besar antara pihak-pihak terkait, di mana Trump kemungkinan ingin menunda persidangan hingga setelah pemilihan presiden tahun 2024, sementara Departemen Kehakiman mungkin mendorong agar kasus ini selesai sebelum pemilihan presiden.*** 

Halaman:

Tags

Terkini