JAKARTA INSIDER - Pemilihan presiden di Turki telah berakhir dengan kemenangan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk periode yang ketiga.
Namun, yang mengejutkan banyak orang adalah kekalahan utama dari Kemal Kilicdaroglu, kandidat utama dari oposisi.
Banyak pertanyaan muncul tentang alasan mengapa Kilicdaroglu gagal memenangkan pemilu ini dan gagal menggulingkan Erdogan.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa alasan utama yang mungkin menjadi penyebab kekalahan Kilicdaroglu.
Pertama, kampanye Kilicdaroglu dianggap tidak efektif.
Meskipun dia mencoba untuk menyatukan berbagai faksi politik dan memperluas basis dukungan, kampanyenya kurang meyakinkan pemilih bahwa dia adalah alternatif yang lebih baik dari Erdogan.
Tim kampanyenya terlalu fokus pada strategi pemasaran dan mungkin kurang memperhatikan pentingnya keterlibatan publik.
Selain itu, Kilicdaroglu gagal menembus daerah pedalaman Anatolia dan terhubung dengan konservatif perkotaan.
Baca Juga: Kecelakaan mengerikan, tukang bakso tersiram kuah panas akibat tabrakan dengan pemotor melawan arah!
Dia terlalu mengandalkan dukungan media sosial dan kurang aktif dalam menjalin hubungan langsung dengan pemilih.
Kedua, Kilicdaroglu tidak berhasil mengartikulasikan kebijakan-kebijakan yang jelas dan meyakinkan.
Meskipun dia mengkritik kebijakan ekonomi Erdogan yang bermasalah, Kilicdaroglu gagal memberikan solusi konkret tentang bagaimana dia akan memperbaiki masalah struktural yang ada.
Dia lebih memilih untuk membuat janji-janji yang populis, seperti kenaikan gaji dan pensiun, akses bebas visa ke Eropa, dan janji-janji lainnya yang mungkin terdengar menarik, tetapi kurang meyakinkan bagi pemilih.