Kemal Kilicdaroglu kalah melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan, ternyata inilah alasannya

Baca Juga: Jalan-jalan keliling kota naik MRT Jakarta, Menparekraf RI Sandiaga Uno promosi ke 13 Duta Besar Negara

Kilicdaroglu juga gagal menjelaskan secara jelas siapa yang akan menjadi pemimpin ekonomi di pemerintahannya, menciptakan ketidakpastian di kalangan pemilih.

Ketiga, Kilicdaroglu terjebak dalam perpecahan dan konflik internal dalam koalisi oposisi.

Pada saat yang sama, Erdogan berhasil mempresentasikan dirinya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah yang dihadapi oleh rakyat Turki, seperti gempa bumi pada bulan Februari.

Konflik di antara pemimpin-pemimpin oposisi membawa keraguan dan ketidakstabilan dalam pikiran pemilih, sementara Erdogan mampu menjaga kesatuan dan memproyeksikan citra kepemimpinan yang kuat. 

Baca Juga: Keajaiban Feng Shui dalam kehidupan, panduan praktis bagi pemula

Terakhir, Kilicdaroglu juga terjebak dalam isu kolaborasi dengan Partai Rakyat Demokratik (HDP), yang memiliki hubungan ideologis dengan kelompok bersenjata Kurdi yang dianggap sebagai teroris oleh negara.

Erdogan berhasil memanfaatkan isu ini dengan menuduh Kilicdaroglu bekerja sama dengan teroris dan menggunakan video kampanye yang dimanipulasi untuk membuktikannya.

Kilicdaroglu gagal menanggapi tudingan ini dengan efektif dan memberikan klarifikasi yang memadai kepada pemilih.

Secara keseluruhan, kekalahan Kilicdaroglu dalam pemilihan presiden Turki dapat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor di atas.

Baca Juga: Tidak hanya di Indonesia, negara Tiongkok atau Cina juga miliki mahluk mitologisnya

Kampanye yang tidak efektif, kebijakan yang kurang meyakinkan, perpecahan internal, dan serangan politik dari Erdogan semuanya berkontribusi pada hasil ini.

Untuk berhasil dalam pemilihan berikutnya, oposisi perlu mengevaluasi strategi mereka, menyatukan kekuatan mereka, dan mengartikulasikan visi yang jelas kepada pemilih.***