“ Kalau ilustrasinya poligami itu boleh beristri 4 (empat) ini baru dua saja sudah heboh gitu, tetapi ini kan bukan soal poligami politik, ini lebih soal kewenangan masing-maising partai,” Kata Achmad Baidowi.
Achmad Baidowi pun menuturkan, PPP tidak pernah protes ketika Golkar tetap menyodorkan nama Airlangga sebagai Capres.
Ketika mempunyai ikhtiar yang berbeda mengusung capres yang berbeda dengan nama yang diusulkan oleh partai Golkar, tetapi ternyata menjadi masalah, menurut Baidowi sudah menjadi hal mereka.
Memiliki sikap seperti itu, tetapi Baidowi juga menyebut bahwa PPP harus tahu diri termasuk Golkar, jadi ketika Erlangga ingin diajukan sebagai Capres, PPP tidak merasa keberatan.
Menurutnya, semua itu soal nilai ketika PPP menyodorkan nama Ganjar, itu ternyata sambutan dari PDIP luar biasa, karena melihat PPP itu bukan dari faktor angkanya yang kecil, namun dari maknanya. ***