JAKARTA INSIDER - Pemerintahan Jokowi berencana melakukan subsidi mobil listrik. Hal itu telah diajukan pengesahan anggarannya kepada DPR RI. Namun mendapat kritikan pedas dari Wakil Ketua DPR di Senayan, Rachmat Gobel yang mengkritisi kebijakan pemerintah terkait rencana subsidi kendaraan dan mobil bertenaga listrik.
Sebagaimana dilansir media online www. oposisicerdas.com yang dicuplik JakartaInsider, Rabu (17/5) malam,
Sebagaimana dilansir Jakarta Insider dari laman opisisicerdas, Rabu (17/5/2023). dikatakan oleh Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, pemerintah seharusnya fokus membangun pemerataan ekonomi, menanggulangi kemiskinan, serta memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan pangan pada umumnya, " dibanding menggelontorkan subsidi untuk kendaraan listrik." tutur Rachmat Gobel.
Ia mengatakan, sektor-sektor yang disebutkannya seharusnya mendapat gelontoran subsidi lebih dari pemerintah.
Rachmat Gobel, menuturkan lantaran sektor pertanianlah yang seharusnya paling diutamakan untuk mendapatkan bantuan.
Tidak hanya itu saja, Rachmat Gobel lebih lanjut mengkritisi rencana pemerintah Jokowi.
Rachmat Gobel menghimbau, untuk setidaknya menggunakan akal sehat dan nurani dalam bernegara.
Mengutamakan mana yang lebih penting, membangun pertanian dengan memberikan subsidi kepada petani dan pertanian atau memberikan subsidi mobil listrik dan pengusaha kaya.
Gobel sapaan akrabnya, menjelaskan, pembelian mobil listrik saat ini sudah harus antre berbulan-bulan. Artinya, tidak ada masalah permintaan ( supply dan demand, red).
Rachmat menambahkan, jika pemerintah tidak seharusnya turun tangan dengan memberikan subsidi kendaraan listrik.
Ia menyebut, bahwa hal yang tepat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan turun tangan dalam bidang mengurangi kemiskinan serta menguatkan pertanian dan perikanan.
Lantas, Rachmat Gobel menghimbau untuk lebih mengefektifkan anggaran negara untuk hal-hal yang lebih penting/utama dan mendesak. Dalam memberikan dukungan pun juga harus jelas kepada siapa dan untuk siapa.