JAKARTA INSIDER - Turki sedang bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden dan parlemen yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Mei mendatang.
Pemilihan ini akan menjadi ajang pertarungan antara partai AK yang dipimpin oleh Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan, dan partai oposisi CHP yang mencalonkan Kemal Kilicdaroglu sebagai kandidat presiden mereka.
Pemilihan presiden dan parlemen di Turki memiliki sistem dan regulasi yang unik.
Dilansir oleh Jakarta Insider melalui TRT World.
Baca Juga: MrBeast rumah satu komplek untuk teman dan karyawan, malah dikritik netizen
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang pemilihan ini.
Pemilihan Presiden
Sejak Juli 2018, saat Erdogan dilantik untuk masa jabatan kedua, Turki telah beralih dari sistem parlementer ke sistem presidensial.
Dalam sistem ini, presiden dipilih melalui dua putaran pemungutan suara.
Untuk memenangkan pemilihan, seorang kandidat harus mendapatkan suara mayoritas absolut atau lebih dari 50 persen suara nasional.
Jika tidak ada kandidat yang berhasil mendapatkan suara mayoritas, pemenang akan diputuskan dalam pemilihan putaran kedua antara dua kandidat dengan suara terbanyak dari putaran pertama.
Baca Juga: Rahasia dibalik donat Indonesia vs donat Amerika, ternyata JCO merubah dunia donat Indonesia