“Sekitar pukul 09.21, nampak di CCTV Stasiun Jatinegara, berjalan di depan Stasiun Jatinegara ke arah Cipinang, ini ke arah TKP, itu masih kelihatan seorang diri ya, Ini sekitar jam 09.20-21 Real Time-nya,” ujarnya.
“Jarak dari Stasiun Jatinegara ini menuju ke TKP, dalam artian di TKP-nya ada pembatas gedung yang memang lubang, jadi orang bisa masuk seperti itu. Itu sekitar 500 sampai 600 meter,” tambahnya.
Kemudian, polisi mengungkapkan keterangan saksi masinis dan asisten masinis Kereta Api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal.
Saksi tersebut menyebutkan bahwa kereta api masuk Stasiun Jatinegara dengan kecepatan 27 km per jam dengan jarak sekitar 300 meter.
Saksi dari masinis dan asistennya melihat korban berdiri sendiri di tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Rata Bekasi Timur.
Kemudian saksi juga melihat bahwa korban berjalan ke arah lokasi terjadinya peristiwa tertabrak kereta api seorang diri.
"9.31 sesuai dengan keterangan dari masinis, kemudian dari pihak KAI, itu lah terjadinya tertabrak keretanya korban tersebut di KM 12 DDT + 400 petak Jalan Jakarta-Bekasi,” pungkasnya.***