Meskipun pada kasus baru ada penurunan angka ke 1.145 kemarin dari sebelumnya 1.242, kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12.
Baca Juga: 17 Tips cara edit foto menggunakan smart phone, pemula tak punya laptop atau monitor pun bisa
Kasus aktif virus Covid varian Arcturus pun naik menjadi 10.881 kemarin dari sebelumnya 10.448.
Untuk pasien virus Covid varian Arcturus yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617, dari hari sebelumnya 1.573.
Terjadi lagi kenaikan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir, hal ini dipicu oleh varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16 yang sangat menular.
Adapun gejala dari virus Covid varian Arcturus antara lain kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, Demam atau menggigil, Batuk, Sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.
“Jika ditilik dari sejarah naik dan turunnya kasus Covid-19, Indonesia selalu mengikuti pola yang terjadi di India yang saat ini mengalami lonjakan kasus yang tajam,” kata dr. Mohammad Syahril.
“Sejarah juga menunjukan di Indonesia kasus Covid-19 melonjak bukan karena perjalanan dan hari libur tapi karena adanya varian baru,” ujar dr. Mohammad Syahril.
“Untuk itu masyarakat jangan lengah ,” tutur dr. Mohammad Syahril.
“Ayo kita pakai masker lagi dan hidup sehat,” ucap dr. Mohammad Syahril.
Covid-19 sudah nyaris 3 tahun melanda Indonesia dan bahkan dunia.
Terakhir presiden Joko Widodo juga sempat menyatakan Indonesia bebas masker karena berkurangnya Covid.