Pernyataan kontroversialnya tentang syariat Islam dan salat lima waktu dalam Alquran menuai beragam reaksi dari publik dan pemerintah.
Selain sebagai seorang pegiat media sosial, Ade Armando juga dikenal sebagai seorang akademikus yang produktif.
Ia telah menulis beberapa buku, antara lain Televisi Jakarta di Atas Indonesia (2011) dan Televisi Indonesia di Bawah Kapitalisme Global (2016).
Baca Juga: Era telah berubah, arcade video game di bioskop XXI Pondok Indah akan tutup selamanya
Dalam kehidupan pribadinya, Ade Armando menikah dengan Dr. Nina Mutmainnah, seorang akademisi dan mantan Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI.
Mereka memiliki dua orang anak.
Ade Armando adalah seorang tokoh publik yang kontroversial namun berpengaruh.
Ia tidak hanya aktif dalam media sosial, tetapi juga dalam akademisi dan politik.
Meski seringkali menuai kontroversi, pandangan-pandangannya terhadap keberagaman dan kemajuan Indonesia patut dipertimbangkan.
Dengan bergabungnya Ade Amando ke dalam PSI, diharapkan dapat membuka pintu lebar bagi para pegiat media sosial dan pakar komunikasi lainnya untuk turut serta dalam perjuangan memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui partai politik.***