Pentingnya STBM-GESI yang Berketahanan Iklim
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh masyarakat desa dalam diskusi yang difasilitasi
oleh Plan Indonesia pada 2022, kondisi hujan lebat maupun kekeringan memberikan kesulitan yang lebih bagi penyandang disabilitas fisik dan lansia.
Dengan krisis iklim yang berdampak besar pada masyarakat, air dan sanitasi aman yang berkelanjutan diperlukan untuk menciptakan ketangguhan iklim.
Direktur Operasional Plan Indonesia, Stefanus Aryawan, mengungkapkan, sejak 2018, Plan Indonesia melalui program Water for Women (WfW) mendukung Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat di wilayah tersebut. Khususnya, melalui penerapan STBM yang berkesetaraan gender dan menerapkan inklusi sosial (STBMGESI).
“Dalam menghadapi krisis iklim, perencanaan pembangunan air, sanitasi, dan kebersihan harus mempertimbangkan inklusivitas dan ketangguhan. Tujuannya, agar layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) dapat diakses secara berkelanjutan dan menjangkau semua pihak. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut, pembiayaan air dan sanitasi yang aman
merupakan langkah yang tepat,” ujar Stefanus.
Tercatat, program WfW telah berhasil menjangkau lebih dari 550.000 partisipan program termasuk kelompok marginal, yakni perempuan, anak perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia yang berada di Kabupaten Sumbawa (NTB) dan Kabupaten Manggarai (NTT) sejak Juli 2018 hingga Desember 2022.
Program ini juga telah berhasil mengantarkan Kabupaten Sumbawa sebagai kabupaten yang telah mencapai 5 pilar STBM melalui kerja sama yang
dengan pemerintah setempat.
Kerja sama ini juga mendorong pembiayaan fasilitas WASH yang inklusif dan juga tangguh terhadap krisis iklim.***