Warga dunia pun mulai menyoroti, terlihat dari wawancara The New York times selama kurang dari 1 jam via telepon tersebut.
Permasalahan di Bali seolah sudah mencapai puncaknya akibat pelanggaran dari para turis/ bule/ WNA.
Mulai dari pelanggaran lalu lintas seperti kasus bule tabrak lari, pelanggaran tanpa memakai helm dan berkendara baik dan sopan.
Pelanggaran lain juga bule Rusia dan Ukraina disinyalir (telah) mencuri lahan pekerjaan masyarakat Bali.
Baca Juga: Penangguhan penahanan Ferry Irawan ditolak Kejari kota Kediri: Penahanan akan diperpanjang!
Salah satunya membuka praktek psikologi, membuka praktek dokter, membuka bisnis tour guide.
Bahkan menurut sumber lainnya, bule Rusia dan Ukraina sudah merambah ke bisnis sewa menyewa kendaraan di Bali.
Yang mana masyarakat Bali dianggap khawatir lahan pekerjaan mereka akan menjadi berkurang.
Baca Juga: Dituding sepi job, Agnez Monica jawab menohok: Sekali job bisa buat biaya hidup bertahun-tahun
Bali yang sempat terdampak pandemi Covid, diungkap Ni Luh Djelantik, masyarakatnya sedang bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi.
Akibat imbas Covid selama 2-3 tahun belakangan yang membuat bisnis pariwisata, hotel, bahkan hiburan di Bali sempat berhenti sementara.
Bahkan ada hotel di Bali yang beberapa tutup bahkan dijual karena bangkrut efek pandemi Covid di dunia.***