JAKARTA INSIDER - Ni Luh Djelantik, pengusaha sepatu asal Bali baru-baru ini unggah keresahannya di laman Instagram miliknya perihal warga Rusia yang dinilai menyalahi izin tinggal di Bali.
Ni Luh Djelantik anggap tak hanya menyalahi izin tinggal saja, warga Rusia tersebut meresahkan karena diketahui buka usaha/ buka bisnis di Bali.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari Instagram niluhdjelantik pada Minggu (19/2/2023), menunjukkan Ni Luh Djelantik protes keras warga Rusia buka usaha/ bisnis di Bali.
Yang mana bagi Ni Luh Djelantik turis asing asal Rusia tersebut telah mengambil mata pencaharian warga lokal (Bali).
“Pak Putin, rakyatmu (Rusia) di Bali banyak yang meresahkan nih,” kata Ni Luh Djelantik.
“Wait ya, kita bakal pulangkan, blacklist kalau menyalahi izin tinggal dipake kerja/ buka usaha,” lanjutnya.
“Mencuri mata pencaharian warga lokal (Bali),” tutur Ni Luh Djelantik.
Terlihat Ni Luh Djelantik juga mentag pihak terkait seperti Ditjen Imigrasi, Imigrasi Denpasar, Kantor Wilayah Bali, dan Polda Bali.
Ni Luh Djelantik juga menyampaikan pesan kepada presiden Jokowi, bahwa Bali juga bagian dari rakyat Jokowi.
“Kami pontang panting bangkit dari pandemi,” kata Ni Luh Djelantik
“Dan disaat yang sama musti menghadapi kondisi WNA yang meraja lela bikin usaha tanpa Visa kerja/ izin usaha,” lanjutnya.
Artikel Terkait
Luthfi, korban penipuan Ressa Herlambang: Ada korban namanya Ifa diusir dari rumah kontrakan karena ketipu
Iva Dewi, korban penipuan Ressa Herlambang: Beli lagu 1 album, uang sudah diserahkan tapi tidak dikerjakan...
Astrid, korban penipuan Ressa Herlambang: Dia itu jual cerita sedih, padahal pasca nerima duit, dia hura-hura
Barbie Kumalasari juga ditipu Ressa Herlambang: Uang udah ditransfer, lagu gak jadi, banyak alasannya
Barbie Kumalasari ungkap korban penipuan Ressa Herlambang sangat banyak: Transferan ke dia itu banyak sekali
Licin bak belut, Barbie Kumalasari ungkap kelakuan Ressa Herlambang pasca menipu: Dia gonta ganti nomor terus
Astrid sakit hati kepada Ressa Herlambang nama baiknya dirusak pasca diberi hutangan, diberi job ratusan juta