Bahkan setiap kritikan yang disampaikan oleh warganya baik secara offline maupun online selalu dibalas.
Baca Juga: Kemenkeu mengklaim penerimaan pajak hingga Februari, masih cukup bagus sebesar Rp279,98 triliun
"Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja,"
"Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," tulisnya di Instagram Ridwan Kamil.
"Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang guru, yang postingannya mungkin dilihat atau ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah atau yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan," lanjutnya.
Ridwan Kamil mengaku langsung menghubungi pihak sekolah usai mendapat kabar pemecatan Sabil.
"Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah atau yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan," ungkap Ridwan Kamil.
Kemudian, Ridwan Kamil menghimbau kepada semua pihak agar lebih bijak dalam bermedia sosial.
Berkaca dari kasus guru di Cirebon yang dipecat karena aksi jempolnya yang dinilai kasar dalam berkomentar.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban orangtua, guru dan pemimpin untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran dalam bermedia sosial.
Apalagi di zaman media sosial yang tanpa sensor ini dan bisa diakses oleh semua kalangan.***