JAKARTA INSIDER - Kedatangan dan keikutsertaan tim nasional sepak bola U-20 mendapat penolakan secara terang dan tegas dari kalangan politisi di DPR RI, Senayan.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menegaskan sikap Fraksi PKS DPR yang terang-terangan menolak rencana kedatangan Timnas Israel U-20 yang dijadwalkan akan berlaga di Indonesia, sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
JAKARTA INSIDER melansir dari situs berita resmi Humas Fraksi PKS ( www. fraksi.pks.id) yang ditayangkan pada tanggal 13/03/2023 pukul 19:16 waktu setempat.
Baca Juga: Terkait U-20, Presiden RI ke-1 Ir. Soekarno tolak tegas imperialisme Israel
Fraksi PKS meminta agar Pemerintah dan PSSI juga menolak kedatangan Timnas Israel U-20.
Apalagi penolakan luas disuarakan oleh berbagai elemen bangsa, mulai dari ormas seperti MUI, Muhammadiyah, DDII hingga kalangan DPR.
“Sudah seharusnya Pemerintah RI dan federasi sepak bola nasional PSSI menolak kontingen Israel dengan argumentasi yang rasional dan objektif. Kita dengan jelas dapat mengatakan bahwa Indonesia menolak kehadiran negara penjajah di wilayah kedaulatan Republik Indonesia sebagaimana amanat UUD 1945, amanat Konferensi Asia Afrika, dan legasi sikap RI sejak masa Bung Karno,” tegas Jazuli.
Menurut Anggota Komisi I DPR ini sikap tegas menolak segala bentuk hubungan dan aktivitas kerjasama dengan Israel harus selalu digaungkan oleh Indonesia di forum apapun.
Tidak ada tempat bagi negara penjajah yang membunuh rakyat Palestina dan merampas tanah mereka.
“Kebiadaban Israel harus mendapat respon setimpal dari dunia internasional apalagi Indonesia yang berdiri tegak bersama bangsa Palestina. Apa gunanya diplomasi kita membela kemanusiaan dan kemerdekaan bangsa Palestina jika kita bermanis-manis menerima kontingen olah raga mereka di negara kita?,” tandas Jazuli.
“Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”, begitu bunyi pembukaan UUD 1945 yang dihafal betul oleh rakyat Indonesia.
Lalu dalam berbebagai forum, baik pemerintah, parlemen, maupun elemen masyarakat sipil bicara lantang membela bangsa Palestina dengan mengatakan “Palestina selalu ada di hati bangsa Indonesia, ada dalam jantungnya diplomasi Indonesia, dan seterusnya.”